oleh

Tips Fotografi Bawah Laut

Dunia, KepriDays.co.id – Jika biasanya fotografi dilakukan dalam sebuah studio atau memanfaatkan objek di alam bebas, maka Anda harus mencoba hobi yang satu ini, fotografi di bawah laut.

Anda akan merasakan sensasi berbeda dalam mengabadikan momen kehidupan bawah laut dengan menggunakan kamera kesayangan Anda.

Seorang fotografer yang telah menekuni fotografi di bawah laut sejak tahun 2009, Fransisca Harlijanto menceritakan bagaimana fotografi di bawah laut dan perbedaannya dengan fotografi pada umumnya.

Fransisca mengambil contoh dari hobinya pada fotografi burung, “Untuk fotografi burung saya menggunakan kamera yang hasil jepretan (frame) dalam per menitnya menghasilkan lebih banyak frame dibanding dengan fotografi underwater,” katanya dikutip dari Tempo.

Dalam fotografi, penggunaan lensa berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan. “Pada fotografi underwater, kita akan menggunakan jenis lensa wide mungkin, atau fish eye,” katanya.

Wanita pemenang kontes foto National Geographic tahun 2012 ini juga mengungkapkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan dari segi teknik pengambilan foto di bawah laut.

“Yang penting adalah exposure pada kamera Anda. Atur sesuai dengan kebutuhan dan keinginan ingin hasil foto yang seperti apa,” katanya.

Sedangkan dikutip dari SLR Lounge, exposure adalah jumlah cahaya yang diterima oleh sensor kamera dalam suatu pengambilan gambar.

Jika paparan cahaya yang diterima kamera terlalu banyak, maka hasil foto yang didapatkan akan menjadi terlalu terang (over exposure). Jika jumlah cahaya yang diterima oleh kamera sedikit maka hasil gambar yang didapatkan akan menjadi terlalu gelap (under exposure).

Namun, Fransisca mengatakan bagi pemula yang belum mempelajari teknik fotografi ataupun tidak memiliki kamera profesional, tetap dapat mencoba fotografi di bawah laut.

“Untuk kamera underwater sebenarnya tidak ada yang khusus. Bahkan menggunakan kamera pocket pun bisa. Yang terpenting adalah cahayanya. Cahaya tambahan mempengaruhi hasil foto underwater, selain faktor-faktor lainnya,” ucap Fransisca.

Adapun, setiap orang yang akan melakukan fotografi di bawah laut hendaknya memperhatikan dan waspada terhadap beberapa kendala yang mungkin akan terjadi saat di dalam lau. Yang pertama adalah arus. Setiap spot atau area diving memiliki titik dimana terdapat arus yang berbahaya. Bahkan, arus juga dapat datang secara tiba-tiba,

“Waktu saya di Komodo, saya pernah terlempar agak jauh dari titik area berkumpul dalam laut. Karena ada arus yang cukup kencang datang, dan saya pun terbawa,” kata Fransisca.

Namun, beruntung tidak terjadi hal buruk atas kejadian tersebut. Fransisca juga mengingatkan untuk sebaiknya selalu didampingi oleh pemandu yang terlatih. Hal ini untuk menghindari terjadinya hal-hal diluar kendali dan Anda pun bisa melakukan fotografi di bawah laut dengan nyaman.

Yang kedua adalah pahami dan cari informasi mengenai biota laut. Pada dasarnya, menurut Fransisca, hewan atau beberapa biota lainnya memiliki tingkat sensitivitas terhadap cahaya yang terlalu terang, “Contohnya pada pygmy (jenis hewan laut yang sangat kecil), dia memiliki mata yang sangat sensitif terhadap cahaya.”

Maka dari itu, diperlukan rasa dan sikap yang sabar. Jangan terburu-buru langsung mengambil foto dari setiap biota laut yang Anda temui. Dengan sabar, selain Anda akan mendapatkan momen yang tepat untuk diabadikan dalam foto, hal ini juga akan meminimalisir cahaya dari flash kamera atau lampu tambahan.

Fransisca pun berpesan kepada siapapun yang ingin merasakan serunya fotografi di bawah laut, “Jadilah fotografer yang bertanggung jawab. Atau bagi siapapun peka dan lindungi alam laut kita.” (TIM REDAKSI)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *