PDI P Masih Unggul dalam Pileg 2019 di Tanjungpinang

Tanjungpinang, KepriDays.co.id – Partai pengusung dan pendukung Syahrul – Rahma (SABAR) harus kerja ekstra di Pemilu Legislatif 2019.

Jika SABAR mau menyukseskan programnya selama lima tahun, selain merangkul partai politik yang tidak mengusungnya, SABAR harus didukung programnya oleh partai politik yang mendukung sebelumnya.

Berdasarkan survei ketika Pemilukada Tanjungpinang kemarin, partai politik yang mendukung SABAR tingkat keterpilihannya (elektabilitas) masih relatif rendah dibandingkan tingkat keterpilihan partai politik pendukung Lis-Maya (LIMA).

Hal itu seperti yang diungkapkan Direktur Gurindam Research Centre (GRC) Raja Dachroni, baru-baru ini kepada wartawan. Menurutnya, PDIP masih memegang posisi puncak, jika Pileg dilakukan saat Pemilukada Tanjungpinang kemarin.

“Saat kita melakukan survei Pemilukada Tanjungpinang sekitar bulan Februari lalu, kita menyelipkan satu pertanyaan untuk Pileg 2019, partai apakah yang akan anda pilih, posisi PDIP paling tinggi yakni sebanyak 29 persen disusul Gerindra 7 persen, Golkar 6,3 persen, PAN 5,8 persen dan PKS 5,5 persen,” kata Raja Dachroni.

Selanjutnya, kata dia, Demokrat 4,3 persen, Hanura 2,5 persen, Perindo 2,3 persen, NasDem 0,8 persen, PKB 0,3 persen, PSI 0,3 persen, Golput 0,5 persen dan masih ada 33,8 persen yang belum menentukan pilihan.

Secara metodologi, populasi dalam survei ini adalah WNI yang berdomisili di Kota Tanjungpinang dan telah mempunyai hak pilih (memiliki KTP), yakni berusia 17 tahun ke atas atau yang sudah menikah ketika dilakukan survei ini.

Sampel berasal dari 4 Kecamatan di Kota Tanjungpinnag yang terdistribusi secara proporsional berdasarkan besaran jumlah penduduk.

Jumlah Responden dalam survei ini sebanyak 400 responden dengan proporsi (50:50) laki-laki dan perempuan. Pengambilan sampel menggunakan metode multistage random sampling dengan toleransi kesalahan (margin of error) sebesar ± 4,90% pada tingkat kepercayaan 95%.

Setiap responden terpilih dilakukan wawancara dengan metode tatap muka (face to face) oleh pewawancara yang telah dilatih. Dilakukan Quality Control sebanyak 20% dari total sampel secara random, dengan cara mendatangi kembali responden terpilih atau mengkonfirmasi ulang responden terpilih (spot check). Dalam Quality Control tidak ditemukan kesalahan.

“Melihat survei ini jangan hanya dilihat dari presentasi tertinggi dan terendah, tapi dilihat juga dari pemilih yang belum menentukan pilihan, nah dari sini bisa dicari celah untuk membaca bagaimana prilaku pemilih yang belum menentukan pilihan, jadi masih ada waktu, tapi menurut saya parpol pendukung SABAR harus kerja ekstra jika ingin membantu SABAR untuk mendukung program-programnya lima tahun yang akan datang,” kata Raja Dachroni.

Dia menambahkan, tidak otomatis kekalahan Lis Darmansyah akan menurunkan suara atau kursi PDIP di DPRD Tanjungpinang yang saat ini dominan, karena kedua kompetisi demokrasi Pileg dan Pemilukada adalah suatu hal yang berbeda.

“Jadi tidak selalu berbanding lurus, kalah di Pilkada belum tentu di Pileg atau sebaliknya menang di Pileg belum tentu di Pilkada, jadi keduanya punya variabel yang berbeda,” jelas Raja Dachroni. ***