LEDAKAN penduduk mesti diantisipasi karena akan berdampak terhadap tingkat kesejahteraan sebuah negara. Karena itu, pemerintah meluncurkan Program Keluarga Berencana (KB) untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk di Indonesia. Salah satu upaya tersebut ialah penggunaan alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan yang tidak direncanakan.
Pemerintah Kota Tanjungpinang bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kepulauan Riau menetapkan empat kampung percontohan Program KB sejak 2017. Kampung tersebut ialah Kampung KB Dompak, Kampung Bugis, Kampung Bulang, dan Kampung Tanjungpinang Barat.
Selain itu, Program KB dengan slogan ‘Dua Anak Cukup’, juga gencar dikampanyekan di seluruh wilayah Kota Tanjungpinang. Lalu, sejauh mana efektivitas kampanye dan pelaksanaan Program KB dalam mengendalikan laju pertumbuhan penduduk di Kota Tanjungpinang?
Untuk mengetahui hal tersebut, kita bisa membandingkan dan menganalisis data angka kehamilan dengan jumah peserta KB atau akseptor aktif di Kota Tanjungpinang. Penganalisis data dibatasi, yakni dalam empat tahun terakhir atau periode 2017-2020. Itu untuk mempersempit atau memfokuskan hipotesis dan penganalisisan data.
Sumber dan Akses data
Data mengenai angka kehamilan warga Kota Tanjungpinang bisa diakses melalui laman resmi Badan Pusat Statistik Kota Tanjungpinang di https://tanjungpinangkota.bps.go.id/. Setelah masuk ke laman tersebut, pilih menu ‘Sosial dan Kependudukan’. Letaknya pada sisi kiri beranda. Selanjutnya, akan tampil beberapa submenu pilihan, seperti Gender, Geografi, Iklim, Indeks Pembangunan Manusia, Kemiskinan dan Ketimpangan, Kependudukan, Kesehatan, Konsumsi dan Pengeluaran, Pemerintahan, Pendidikan, Perumahan, serta Tenaga Kerja.
Tangkapan layar laman BPS Kota Tanjungpinang
Kemudian, klik submenu ‘Kesehatan’, dan pilih bagian ‘Tabel/Indikator’. Setelah itu, klik judul tabel pada nomor urut dua, yakni ‘Penanganan Ibu Hamil, 2016-2020’.
Tangkapan layar menu pilihan tabel pada laman BPS Kota Tanjungpinang
Data Penanganan Ibu Hamil 2016-2020 tersebut disajikan dalam dua tabel terpisah, yakni periode 2018-2020, dan periode 2016-2017. Namun, setiap tabel memuat indikator penilaian yang sama dan tertera kolom pertama atau ‘Keterangan Penanganan Ibu Hamil. Indikator tersebut ialah jumlah ibu hamil, kunjungan K1, kunjungan K4, kurang energi kronis, dan mendapat zat Besi.
Tangkapan layar Tabel Penanganan Ibu Hamil 2018-2020 pada laman BPS Kota Tanjungpinang
Tangkapan layar Tabel Penanganan Ibu Hamil 2016-2017 pada laman BPS Kota Tanjungpinang
Data pada kedua tabel tersebut kemudian siap dipindahkan ke lembar kerja (google spreadsheet). Untuk itu, buka peramban google chrome, arahkan kursor pada ikon berbentuk dadu yang terletak, klik dan pilih menu spreadsheet.
Tampilan google chrome saat hendak membuat spreadsheet
Setelah spreadsheet tersedia, buka lembar kerja baru, dengan mengklik pilihannya pada menu file. Lalu, pindahkan data Ibu Hamil 2018-2020 ke sheet pertama pada spreadsheet, dengan menggunakan rumus =importhtml(“https://tanjungpinangkota.bps.go.id/indicator/30/226/1/penanganan-ibu-hamil.html”;”table”;1).
Dengan menggunakan rumus serupa, pindahkan juga data Ibu Hamil 2016-2017 ke spreadsheet pada sheet yang sama. Namun, sebelumnya ganti angka ‘1’ pada rumus pertama dengan ‘2’ untuk rumus kedua. Tempatkan data tersebut di bawah tabel sebelumnya atau sel A10. Kemudian, beri nama baru pada sheet pertama, yakni ‘Data Mentah Ibu Hamil’. Caranya ialah dengan mengarahkan kursor pada sheet satu, dan klik kanan. Selanjutnya, pilih ganti nama dan ketik ‘Data Mentah Ibu Hamil’ pada kolom tersebut.
Tangkapan layar hasil pemindahan data ke google spreadsheet
Karena terpisah penyajiannya, data 2017 harus diintegrasikan atau digabung bersama data 2018-2020. Buka shet baru dengan mengklik tanda ‘+’ pada sisi kiri bawah spreadsheet. Selanjutnya, impor ulang data ‘Keterangan Penanganan Kehamilan 2018-2020’ ke sheet dua, dengan mengaplikasikan rumus:
=IMPORTRANGE(“https://docs.google.com/spreadsheets/d/1GZ5c-fo1IUdP4OCV_54XvejzD1VsNNwQgRV2kO8TpoA/edit#gid=0″;”Data Mentah Ibu Hamil!A1:D7”)
Lalu, sisipkan satu kolom baru sebelum kolom 2018. Kemudian, salin data kehamilan 2017 dari sheet “Data Mentah Ibu Hamil’ sheet1, tepatnya pada kolom C14 dan C15 dan tempelkan pada kolom baru tersebut. Kita hanya mengambil data Ibu hamil tahun 2017 sesuai dengan data yang kita butuhkan.
Tangkapan layar setelah data disatukan
Penggunaan spreadsheet sebagai lembar kerja untuk memudahkan proses pemindahan, penganalisaan, dan pengamanan data. Data dapat diakses setiap saat melalui berbagai perangkat yang terkoneksi dengan internet.
Spreadsheet juga memudahkan kerja kolaborasi dalam waktu bersamaan maupun pada kesempatan berbeda karena lembaran tersebut bisa dibagikan kepada siapa pun untuk diakses bersama. Klik menu ‘Bagikan’ yang berada pada sisi kanan atas spreadsheet. Lalu, atur klasifikasi calon penerima tautan yang akan dibagikan tersebut pada kotak dialog dengan mengklik ‘Siapa Saja yang Memiliki Link’, dan pilih ‘Editor’. Selanjutnya, klik ‘Salin Link’ untuk dibagikan kepada calon penerima tautan.
Konversi data
Data kepesertaan KB di Kota Tanjungpinang dalam empat tahun terakhir juga dapat diperoleh melalui laman resmi Badan Pusat Statistik Kota Tanjungpinang di https://tanjungpinangkota.bps.go.id/. Cara mengaksesnya ialah dengan memilih ‘Publikasi’ pada daftar menu untuk memunculkan hasil publikas BPS Kota Tanjungpinang.
Setelah di menu Publikasi, pilih ‘2021’ pada kolom pilihan tahun, dan ketik ‘Kota [spasi] Tanjung [spasi] Pinang’ pada kolom kata kunci. Kemudian, centang kolom pada kotak keterangan ‘Cari Berdasarkan Judul Saja’, dan klik ‘Tampilkan’. Selanjutnya, akan tampil ‘Kota Tanjungpinang dalam Angka 2021’, lalu klik ‘Unduh Aplikasi’.
Tangkapan layar menu publikasi untuk mengunduh ‘Kota Tanjungpinang dalam Angka 2021’
Unduhan ‘Kota Tanjungpinang dalam Angka 2020’ berbentuk buku elektronik sebanyak 270 halaman dengan format pdf. Data Peserta KB Aktif-nya hanya memuat periode 2019 dan 2020, yakni pada Tabel 4.2.22 di Bab 4 tentang Sosial dan Kesejahteraan Rakyat, halaman 167 dan 168. Data tersebut dihimpun dari seluruh kecamatan di Kota Tanjungpinang.
Tangkapan layar data Pasangan Usia Subur dan Peserta KB Aktif di Kota Tanjung Pinang 2019 dan 2020
Untuk mendapat data peserta KB aktif di Kota Tanjungpinang 2017-2018, kita harus mengunduh ‘Kota Tanjungpinang dalam Angka 2020’. Langkah-langkahmya sama dengan sewaktu mengunduh ‘Kota Tanjungpinang dalam Angka 2021’, hanya pilihan tahunnya berbeda. Kali ini, pilih ‘2020’ pada kolom pilihan tahun di menu publikasi. Data Peserta KB Aktif-nya juga termuat pada Tabel 4.2.22 di Bab 4 tentang Sosial dan Kesejahteraan Rakyat, halaman 167 dan 168.
Tabel Peserta KB Aktif di Kota Tanjungpinang periode 2017-2018 maupun 2019-2020 memuat data Pasangan Usia Subur dan Peserta KB Aktif yang mengunakan berbagai jenis alat kontrasepsi.
Supaya bisa dianalisis, data-data tersebut harus dikonversi ke format excel. Pengonversian menggunakan aplikasi berbasis web, Smallpdf.
Cara menggunakan Smallpdf
Sebelum menggunakan Smallpdf, pilih halaman yang memuat Data Peserta KB Aktif pada hasil unduhan ‘Kota Tanjungpinang dalam Angka 2020’ maupun ‘Kota Tanjungpinang dalam Angka 2021’. Lalu, buat halaman-halaman tersebut menjadi berkas atau file tersendiri. Caranya ialah klik kanan pada masing-masing buku elektonik itu, pilih ‘open whit’, dan klik google chrome.
Langkah selanjutnya, tekan ‘control + p’, atau klik tombol dan pilih halaman yang ingin dipisahkan tersebut. Pemilihannya sesuai halaman pada file, bukan pada lembar buku elektronik. Kemudian pilh angka ‘1’ pada ‘Halaman per lembar’ yang tertera di kotak dialog. Dengan demikian, halaman-halaman yang dipilih tersebut terpisah menjadi berkas atau file tersendiri.
Tangkapan layar tahapan pemisahan lembar data Peserta KB Aktif
Setelah itu, buka laman smallpdf.com/id, dan klik ‘Lihat Semua Alat pdf’. Maka, akan tersaji sejumlah pilihan jenis pengonversian data dari pdf ke format lain, atau sebaliknya. Semisal pdf ke ppt, pdf ke excel, dan excel ke pdf. Tersedia pula pilihan pengompresan untuk memperkecil kapasitas file pdf.
Tangkapan layar tampilan aplikasi Smallpdf
Smallpdf dapat diakses secara cuma-cuma, dan praktis. Pengguna tidak harus mengunduh aplikasi, mendaftar, atau menyertakan kata kunci tertentu saat hendak memanfaatkan Smallpdf. Karena itu, smallpdf sangat direkomendasikan untuk pengonversian file.
Karena kita hendak mengubah format file dari pdf ke excel, pilihlah alatnya dengan mengklik menu pdf ke excel. Setelah itu, unggah file pdf-nya, dan secara otomatis formatnya akan berubah menjadi excel. Lalu unduh file baru, hasil dari pengonversian tersebut.
Tangkapan layar hasil pengonversian file format pdf ke excel dengan menggunakan smallpdf
Kedua file baru (data KB Aktif 2017-2018 dan 2019-2020) berformat excel tersebut kemudian harus kita gabungkan menjadi satu sheet. Namun untuk mempermudah kerja, kita ubah atau kita impor dulu file excel tersebut ke lembar kerja pada google spreadsheet dengan cara buka google spreadsheet baru kemudian klik menu ‘file’ pada tollbar kemudian pilih menu impor.
Kemudian pilih ‘upload’ dan pilih file excel yang mau diimport yang sudah kita simpan di PC. Kemudian kita bisa pilih buat sheet baru atau sisipkan sheet baru. Kali ini kita menyisipkan sheet baru. Kemudian kilk ‘mengmpor data’. Selanjutntya data excel sudah terimpor dalam google spreadsheet.
Tangkapan layar hasil impor data dari excel ke google spreadsheet.
Kita bisa menyeleksi dan mengambil data KB aktif dari tahun 2017-2020 dan menyatukannya dalam satu sheet baru yang kita namai ‘Data Mentah KB Aktif’. Buka sheet baru, kemudian di sel A1, aplikasikan rumus:
=IMPORTRANGE(“https://docs.google.com/spreadsheets/d/1GZ5c-fo1IUdP4OCV_54XvejzD1VsNNwQgRV2kO8TpoA/edit#gid=280831541″;”Table 2!A9:E10”)
dan sel A3 aplikasikan rumus:
=IMPORTRANGE(“https://docs.google.com/spreadsheets/d/1GZ5c-fo1IUdP4OCV_54XvejzD1VsNNwQgRV2kO8TpoA/edit#gid=2144734673″;”Table 3!A10:E11”)
Selanjutnya akan tampak hasil sebagaimana tangkapan layar seperti di bawah ini:
Kemudian blok sel E1 sampai E4. Ini adalah kolom data yang kita perlukan yakni data jumlah KB Aktif 2017-2020. Lalu klik kanan dan pilih ‘salin’. Lalu buka sheet baru dengan mengklik tanda ‘+’ pada kiri bawah lembar kerja. Lalu, akan muncul lembar kerja baru. Selanjutnya klik kanan pada nama sheet kemudian pilih menu ‘ganti nama’. Dalam hal ini kita beri nama ‘Data KB Aktif’.
Lalu posisikan kursor pada kolom atau sel A1 sheet tersebut, pilih paste. Ini dilakukan untuk mematian rumus dalam data, sehingga data bisa diolah untuk keperluan selanjutnya. Setelah itu, data tersebut kita urutkan dari tahun terkecil yakni 2017 sampai 2020 dengan membloknya lalu mengklik menu ‘Data’, dan pilih ‘Urutkan Data Sheet berdasarkan Kolom A-Z’.
Karena berbentuk vertikal, tabel data tersebut mesti diubah terlebih menjadi horizontal. Caranya ialah dengan kembali membelok data dan klik kanan pilih menu ‘potong’ kemudian klik kanan pada kolom B2 dan pilih ‘Paste Special’ atau ‘Tempel Khusus’, dan klik ‘Tempel yang Ditransposisikan’. Maka akan tampil hasil seperti tangkapan layar di bawah ini:
Pembersihan dan analisis data
Kedua data set (ibu hamil dan data KB aktif) juga harus dibersihkan untuk menghindari kemungkinan saltik (typo). Buka sheet ‘Data Ibu Hamil’, dan ‘Data Kb Aktif’ klik ‘Data’ pada toolbar, pilih ‘Saran Pembersihan’ sehingga muncul kotak dialog pada sebelah kanan lembar kerja. Hasilnya saran pembersihan tidak tersedia. Artinya data sudah bersih.
Tangkapan layar hasil pembersihan data
Tahapan berikutnya ialah menggabungkan (import range) kedua data set yang telah dibersihkan tersebut pada sheet baru atau sheet 5. Pertama gunakan rumus =IMPORTRANGE(“https://docs.google.com/spreadsheets/d/1GZ5c-fo1IUdP4OCV_54XvejzD1VsNNwQgRV2kO8TpoA/edit#gid=1954374278″;”Data Ibu Hamil!A2:E3”) untuk memindahkan data set ‘Data Ibu Hamil’.
Selanjutnya, gabungkan ‘Data KB Aktif’ dengan ‘Data Ibu Hamil’ dalam sheet 5 melalui pengaplikasian rumus =IMPORTRANGE(“https://docs.google.com/spreadsheets/d/1GZ5c-fo1IUdP4OCV_54XvejzD1VsNNwQgRV2kO8TpoA/edit#gid=2047216257″;”Data KB Aktif!A1:E1”)
Tangkapan layar hasil penggabungan data set
Visualisasi data
Selanjutnya untuk melihat hubungan antara variabel ‘Jumlah Ibu Hamil’ dengan ‘KB Aktif’ di Kota Tanjungpinang kita memanfaatkan diagram scatter atau diagram sebar. Karena dengannya akan terlihat korelasi antara kedua variable tersebut.
Langkah pertama, buka data yang sudah kita olah sebelumnya yakni sheet 5 google spreadsheet. Kemudian kita blok data Ibu Hamil dan KB Aktif tepatnya dari sel A2 sampai E3. Kemudian pada menu tollbar kita pilih menu ‘sisipkan’ lalu pilih diagram. Kita bisa memilih beberapa pilihan diagram yang tampil otomatis pada bilah kanan layar PC. Jenis diagram yang tersedia ada diagram kolom, garis, kombinasi, area, batang, lingkaran, sebar, peta dan lainnya.
Dalam hal ini kita lebih memilih diagram sebar atau scatter. Karena diagram ini digunakan untuk mengukur korelasi atau hubungan sebab akibat dari dua variabel. Dalam hal ini kita kita mengukur pengaruh KB aktif terhadap jumlah kehamilan di Kota Tanjungpinang dalam kurun waktu empat tahun yakni 2017-2020.
Kemudian pada menu ‘rentang data’ otomatis akan terisi A2:E3 sesuai sel yang kita blog. Selanjutnya pada menu ‘sumbu X’ (garis horizontal) kita tentukan dengan data KB Aktif. Karena sumbu X merupakan variabel independent atau sebagai variabel “penyebab”. Kemudian pada menu rangkaian’ yang merupakan sumbu Y kita pilih data Ibu Hamil, karena sumbu Y adalah variabel dependent atau sebagai variabel “akibat” yang mana perubahan variabel ini disebabkan perubahan variabel independent.
Selanjutnya kita pilih menu ‘sesuaikan’ yang ada disisi kanan atas untuk mengatur diagram lebih lanjut. Maka akan muncul menu gaya diagram, judul diagram dan sumbu, rangkaian, keterangan, sumbu horizontal dan vertikal.
Pada menu ‘gaya diagram’ kita bisa mengatur font, warna latar belakang dan warna batas diagram. Kemudian di menu ‘judul diagram dan sumbu’ kita bisa mengaturnya. Di sini judul diagram kita beri judul ‘Diagram Korelasi Jumlah KB Aktif dengan Jumlah Ibu Hamil’.
Kemudian judul sumbu horizontal kita beri judul ‘KB Aktif’ dan sumbu vertikal kita beri judul ‘jumlah ibu hamil’. Kemudian pada menu ‘rangkaian’ kita bisa mengatur warna titik sebar dan mencentang garis trand dan mengatur warna garis trandnya. Kemudian pada menu ‘sumbu horizontal dan ‘sumbu vertikal’ kita bisa mengatur nilai minimum dan maksimum masing-masing sumbu. Sumbu vertikal kita atur nilainya dari 3.500 sampai 5.000. Kemudian sumbu horizontal kita atur 18.000sampai 22.000 agar diagram terlihat lebih fokus. Diagram sebar pun sudah jadi.
Kemudian kita bisa unduh gambar tersebut dalam format PNG atau bisa juga format PDF atau SVG. Dalam hal ini kita pilih PNG agar mudah ditampilkan atau disisipkan dalam artikel atau laporan. Maka hasilnya diagram sebar sebagai berikut:
Dari visualisasi diagram yang dihasilkan sebagaimana diatas, bisa diketahui bahwa terdapat korelasi negatif antara variabel X kepada Y. Artinya peningkatan nilai variabel penyebab (X) berupa jumlah Jumlah KB Aktif menghasilkan penurunan nilai variabel akibat (Y) berupa Jumlah Ibu Hamil.
Kemudian dari derjat korelasi ini menunjukkan korelasi yang kuat karena sebaran titik-titik mengelompok dalam bentuk linier yang jelas memungkinkan variabel penyebab (X) mempengaruhi langsung variabel akibat (Y). Oleh karena itu, setiap perubahan pada X akan memprediksi perubahan pada Y.
Dengan demikian, bisa kita pahami bahwa jumlah KB aktif dalam empat tahun terakhir di Kota Tanjungpinang meningkat yakni tahun 2017 sebanyak 18.373 orang kemudian meningkat pada 2018 sebanyak 18.885, pada 2019 meningkat menjadi 20.476 dan pada 2020 menjadi 21.477 orang. Sedangkan angka kehamilan menurun yang pada 2017 sebanyak 4.576 orang ibu hamil, 2018 turun menjadi 4.451 ibu hamil, 2019 sebanyak 4.349 dan 2020 menjadi 4.001 orang.
Jadi peningkatan jumlah KB Aktif sangat berdampak atau berpengaruh terhadap penurunan jumlah Ibu Hamil di Kota Tanjungpinang. Sehingga bisa dikatakan program KB di Kota Tanjungpinang efektif dalam mengendalikan angka kehamilan di Kota Tanjungpinang selama 2017 sampai 2020. (*)
Penulis: Mhd Munirul Ikhwan