Koperasi Merah Putih di Kepri. Foto: Yolana
Anambas, KepriDays.co.id – Program Koperasi Merah Putih yang menjadi salah satu program unggulan Presiden Prabowo Subianto di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) belum berjalan maksimal.
Sebanyak 395 koperasi hingga kini belum beroperasi karena belum mendapatkan dukungan modal usaha.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Provinsi Kepri, Riki Rionaldi mengatakan, bantuan modal untuk koperasi akan disalurkan melalui Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).
“Saat ini progres bantuan modal masih dalam tahap pematangan proposal bisnis antara pengurus koperasi dan pihak Himbara,” ujar Riki, Selasa (4/11) kemarin.
Ia menegaskan, koperasi harus memiliki rencana bisnis yang jelas agar tidak macet di tengah jalan. Riki mencontohkan Koperasi Kuala Sempang yang telah bekerja sama dengan BNI 46 dengan nilai modal Rp1,1 miliar. Namun pencairan dana masih terbatas karena sistem melalui aplikasi Sikopdes.
“BNI tidak mencairkan dana langsung ke koperasi, tapi ke BUMN mitra seperti Pertamina atau Bulog sesuai jenis usaha,” jelasnya.
Akibat sistem tersebut, realisasi dana berjalan lambat. Dari total Rp1,1 miliar yang diajukan, hanya sekitar Rp200 juta yang terealisasi sehingga koperasi belum bisa berjalan.
Menurut Riki, masih banyak hal yang perlu dibahas agar koperasi bisa beroperasi, termasuk jaminan dari kepala daerah melalui dana desa atau DAU.
Ia juga mendorong koperasi berkolaborasi dengan pihak swasta. Saat ini baru 12 koperasi yang sudah berjalan, sebagian besar karena bermitra dengan perusahaan lokal sebagai “bapak angkat”.
Dukungan juga datang dari TNI yang bersama Agrinas Pangan membangun tujuh gerai dan gudang koperasi di sejumlah daerah di Kepri dengan dana sekitar Rp1,1 miliar.
Wartawan : Yolana
Editor : Roni