oleh

Setyo Pranowo: Cara Cegah Paham Radikalisme dengan Ceramah Agama

Karimun, KepriDays.co.id – Kegiatan dan pelatihan penguatan kapasitas penyuluh agama yang digelar Badan Nasional Pencegaan Teroris (BNPT) Bekerjasama dengan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kepri pada Rabu (15/8) diikuti lebih dari seratus penyuluh agama di Hall Hotel Aston Kabupaten Karimun.

Dalam kegiatan tersebut hadir pejabat BNPT Republik Indonesia Letkol. Setyo Pranowo. Setyo Pranowo dalam materinya menekankan ada banyak cara mengantisiapsi munculnya radikalisme dan terorisme, di antaranya, jika belajar agama, mesti belajar dengan ahlinya.

Di hadapan ratusan penyuluh agama dan ormas keagamaan, Setyo Pranowo menekankan agar penyuluh dan kita semua selalu meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman terorisme.

“Terorisme di Indonesia belum surut. Pelakunya sangat mahir di bidang cuci otak. Penyuluh agama agar dapat menghadapi cara mencegah paham radikalisme dengan ceramah agama, pendekatan lunak sangat dibutuhkan. Dengan bersatu, Insya Allah terorisme akan bisa kita lawan,” kata Setyo Pranowo dalam pemaparan materinya.

Sedangkan Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Karimun, Lukman menyebutkan, untuk di Kemenag Karimun sendiri ada 467 fungsional dan honorer penyuluh agama yang selalu menjalankan penyuluhan agama dan pembangunan.

“Peran para penyuluh ini juga mereka-mereka ini meliputi perannya sebagai tempat kunsultasi serta memberikan advokasi,” ucap Lukman.

Sementara, Kepala Bidang Agama FKPT Provinsi Kepri Edy Akhyari menyebutkan, setiap tahun FKPT bersama BNPT selalu melakukan pendekatan melalui berbagai kegiatan.

“Untuk tahun ini saja, kegiatan ini merupakan kegiatan yang ketiga FKPT Provinsi Kepri. Dua di antaranya susah digelar di Batam dengan sasaran kalangan yang berbeda-beda,” ucap Edy Akhyari.

Selanjutnya, Sekretaris FKPT Kepri, Indra Syahputra menyebutkan, pihaknya sudah menyepakati bahwa radikalisme dan terorisme merupakan musuh yang harus di lawan bersama-sama.

“Radikalisme dan terorisme tidak boleh tumbuh di wilayah Provinsi Kepri, karena merusak tatanan bernegara dan mengganggu keamanan dan kenyamanan bersama. Pencegahan radikalisme dan terorisme merupakan tugas bersama segenap elemen masyarakat,” sebutnya. ***