Tanjungpinang, KepriDays.co.id – Pemerintah Kota Tanjungpinang terus melakukan pemantauan semua harga kebutuhan pokok maupun kebutuhan selama Bulan Ramadhan dan menjelang Idul Fitri, baik melalui Satgas pangan ataupun BUMD.
Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Daerah Tanjungpinang Riono, saat Rapat bersama TPID Kabupaten/Kota se-Provinsi Kepri di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur Kepri, Rabu (29/5).
Rapat yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah Provinsi Kepri H. Tengku Said Arif Fadillah selaku Pelaksana Harian Tugas TPID Kepri. Ia mengatakan bahwa untuk menekan harga pasar selama bulan Ramadhan dan menjelang Idul Fitri, pemerintah harus bekerja lebih keras untuk memantau perkembangan stock dan harga barang kebutuhan pokok.
“Jangan sampai masyarakat mengeluh dan menyalahkan Pemerintah atas harga yang melonjak tinggi tanpa terpantau oleh Pemerintah, dan selalu memperhatikan harga barang kebutuhan pokok sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang sudah ditetapkan,” ujar Arif.
Sedangkan pada saat pemaparan masing-masing kabupaten/kota, Riono selaku Ketua TPID Kota Tanjungpinang dalam rapat tersebut menyampaikan bahwa kerja keras yang dilakukan Pemerintah Kota Tanjungpinang sudah berjalan baik.
“Inflasi bulan Maret hanya 0,18% dan April kemarin sudah turun menjadi 0,13% ini akan terus kami lakukan pemantauan di lapangan, agar komoditi yang menjadi penyebab Inflasi dapat terus terpantau dan pedagang tidak seenaknya menaikkan harga,” ujar Riono.
Riono juga menyampaikan bahwa Pemko Tanjungpinang sudah melaksanakan pasar murah pada tanggal 21-25 Mei kemarin, serta membagikan sembako Gratis kepada 12.000 masyarakat Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan sampai hari ini masih berjalan.
Sementara menjelang Idul Fitri, selain kebutuhan pokok, minuman kaleng juga termasuk yang mempengaruhi Inflasi di Tanjungpinang.
Khusus LPG, masyarakat tidak perlu khawatir selama libur atau cuti lebaran. Pemerintah sudah mengantisipasi agar Gas LPG ini tercukupi di Kota Tanjungpinang. “Kami sudah melakukan permohonan ke Pertamina untuk mendapat tambahan. Pemko telah melakukan antisipasi selama libur panjang dan meminta tambahan kuota gas LPG sebesar 10%, dan Alhamdulillah dari 10% yang kita ajukan penambahan namun Pertamina menyanggupi 8% untuk menambah Kuota Gas LPG tersebut,” tutup Riono.
Sebelum mengakhiri rapat, Sekdaprov Kepri menyampaikan akan membawa semua catatan hasil rapat ini ke Rapat Pimpinan FKPD Prov. Kepri bersama Gubernur.
“Mudah-mudahan semua masukan yang disampaikan oleh Kabupaten/Kota se-Kepri ini bisa kita temukan solusinya, agar Koordinasi yang kita jalani selama ini dapat berjalan dengan baik,” simpul Arif. (RNN)