Curhat Keluarga Pasien Gedang Telinga Berlubang Dipulangkan RSUP Kepri

Tanjungpinang, KepriDays.co.id – Pasien Badan Penyeleggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan bernama Darmisyah (45) yang berobat di RSUP Kepri mendapatkan pelayanan yang tidak memuaskan.

Hal itu diungkapkan oleh keluarga pasien, yakni, suami dan anak Darmisyah kepada KepriDays.co.id, Selasa (3/8/18) malam.

Menurut cerita Rahmat selaku suami Darmisyah, istrinya telah didiagnosa mengalami penyakit gendang telinga berlubang (ralat, berita sebelumnya gendang telinga pecah), namun sakit belum sembuh serta diperiksa oleh dokter sudah diminta pulang perawat.

“Istri saya masuk hari Sabtu lewat UGD, setelah diperiksa harus di rawat inap, karena tensi dan gula darah tinggi,” ucapnya.

Padahal sebelum dirawat di RSUD Kepri, Rahmat mengatakan, dirinya sudah membawa Darmisyah ke dokter THT di Kimia Farma batu 3. Saat diperiksa dokter, gendang telinga Darmisyah mengalami bocor dan mengeluarkan darah serta nanah.

“Perawat di rumah sakit juga mengatakan gendang telinga istri saya bocor,” katanya.

Namun, ia menyayangkan yang diobat pihak rumah sakit hanya gula darah dan tensi tinggi. Sedangkan, gendang telinga bocor hanya diberikan obat tetes satu kali.

“Pihak rumah sakit juga melarang untuk mengkonsumsi obat yang telah dibeli dari dokter THT batu tiga, kami mengikuti saja,” ujarnya.

Bahkan pihak rumah sakit, kata dia, berjanji akan mendatangkan dokter THT Rumah Sakit Angkatan Laut untuk memeriksa Darmisyah pada Senin.

“Karena Sabtu dan Minggu libur kita maklumi, jadi kita tunggu dokternya hari Senin,” ujarnya lagi.

Namun sampai hari Senin dokter THT tidak kunjung datang memeriksa istrinya. “Kami tanya ke perawat, katanya sore. Setelah sore tidak juga datang, kami tanya lagi ke perawat katanya dokternya Selasa baru datang,” tuturnya.

Setelah menunggu sampai hari Selasa, Rahmat melanjutkan, perawat beralasan dokter THT RSAL tidak berada di tempat. “Tadi sekitar jam 5 kami disuruh pulang, karena tensi dan gula darah istri saya sudah normal. Sedangkan gendang telinga istri saya belum sembuh dan makin parah. Sebelum masuk RSUP dua telinga istri saya masih bisa mendengar, setelah keluar satu telingga istri saya tidak bisa mendengar lagi dan sampai sekarang masih mengeluarkan darah dan nanah,” ujarnya.

Dia juga menambahkan, istrinya sudah trauma ketika disuruh pulang ke rumah oleh pihak rumah sakit. “Kita sudah disuruh keluar, orang tidak mau ngobati kita,” ucapnya meniru perkataan istrinya.

“Kami mau bawa ke Rumah Sakit lain, istri saya tidak mau lagi karena trauma disuruh pulang pihak rumah sakit,” katanya.

Sedangkan anak pasien bernama Sapta juga kecewa dengan pelayanan RSUP Kepri, dirinya merasa kesal dengan tidak adanya dokter THT di RSUP Kepri. “Saya sudah emosi waktu orang tua masih sakit disuruh pulang, apalagi saya tanyakan dokter THT mana perawatnya bilang tidak di tempat dan RSUP tidak memiliki dokter THT,” jelasnya.

Sementara Kepala Bidang Pelayanan RSUP Kepri, Asep mengatakan, bagi pasien yang kecewa dengan pelayanan di RSUP Kepri, bisa langsung ke Pos Pengaduan yang disediakan rumah sakit.

“Kita ada pos pengaduan di lobby koridor kanan untuk pasien-pasien yang tak puas pelayanan dan lain-lain, dan itu akan di respon,” ujarnya. (RNN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *