Tanjungpinang, Kepridays.co.id-Gubernur Kepri Ansar Ahmad menyayangkan terkait laporan capaian vaksinasi bagi lansia ada pebedaan data yang sangat mencolok antara ril data di lapangan dengan apa yang diinput di Kemenkes.
Dengan perbedaan data tersebut, sehingga mempengaruhi dan mengakibatkan hasil assesment harian di Kepri mengalami penurunan level.
“Secara umum Kapasitas kita (Kepri) sebenarnya sudah di level yang baik pencapaian vaksinasinya. Hanya saja untuk vaksinasi lansia ini agak sedikit berbeda. Untuk assesment harian, capaian vaksinasi lansia diharuskan minimal sudah mencapai 60 persen di dosis I. Dan Kepri berdasarkan data yang kita input sudah mencapai angka itu. Hanya saja data yang diinput Kemenkes mengalami perbedaan. Sehingga laporan assesment harian Covid-19 di Kepri jadi menurun,” kata Ansar, Jumat (28/10/2021) kemarin
Perbedaan data antara yang diinput oleh petugas di Kepri, kata Gubernur berbeda jauh dengan yang diinput Kemnekes RI. Dimana, catatan harian pencapaian vaksinasi bagi lansia di Kepri untuk dosis I sudah mencapai 65.61 persen, dan untuk dosis II mencapai 46.66 persen.
Angka ini jelas sudah memadai atau masuk dalam level baik. Namun di Kemenkes, berdasarkan data yang mereka input, capaian vaksinasi lansia di Kepri baru 52 persen.
“Akibat perbedaan data berdasarkan hasil assesmnet, status kita berubah lagi,” kata mantan anggota DPR RI ini.
Akibat perbedaan data itu pula tegasnya, maka untuk sementara ini berdasarkan hasil assesment harian, Provinsi Kepri kembali berada di level 2. Sementara hanya Kota Tanjungpinang dan Kota Batam saja yang berada di level 1. Sementara Kabupaten yang lainnya ada yang di level 2 dan level 3.
Padahal lanjutnya, berdasarkan keterangan dari Pemerintah Kabupaten dan Kota dalam rapat yang telah digelar beberapa hari lalu, semua menyampaikan hampir seluruh kabupatan dan kota sudah mencapai 60 persen pencapaian vaksinasi lansia-nya.
“Dan kemarin dari Dirjen kemenkes RI sudah turun ke lapangan, mereka melakkan penyocokan data satu persatu. kita berharap nanti akan ada titik temunya, kenapa ini bisa terjadi,” ujat mantan Bupati Bintan 2 periode ini.
Gebernur kembali menegaskan bahwa capaian vaksinasi merupakan bagian dari kriteria Pemerintah Pusat dalam mengeluarkan assesment levelisasi Covid-19 di setiap daerah.
Gubernur berharap hal ini bisa segera ada solusi, sehingga program pemulihan ekonomi yang salah satunya melalui program pembukaan travel buble yang akan segera diluncurkan tidak mengalami kendala lagi.
“Kita doakan saja bersama-sama, semoga kita tetap berada di level 1 sehingga aturan-aturan yang sudah kita longgarkan bisa tetap dipertahankan. Sehingga ekonomi bisa pulih, seiring dengan pulihnya kesehatan masyarakat kita,” harapnya. (Na)