Lantai Pasar Baru Tanjungpinang Roboh

Tanjungpinang, KepriDays.co.id -Diduga tidak ada pengikat, lantai bangunan pasar baru II Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepri ambruk dan roboh ke bawab, Minggu (20/2/2022) sekitar pukul 21.00 WIB. Atas peristiwa ini, ada sekitar 12 stand pedagang ikan di Pasar tersebut masuk ke dalam laut.

Salah seorang pedagang ikan, Anzo (35) mengatakan, ambruknya lantai Pasar Baru diketahui pertama dari seorang tukang becak.

“Pertama saya dapat info dari tukang becak yang mau mengantar ikan saya. Lalu saya kesini dan melihat lantai sudah ambruk,” ujarnya, Senin (21/2/2022) di pasar.

Dari kejadian ini, membuat fiber miliknya dan bahan lainnya untuk berdagang ikan di pasar masuk ke dalam laut.

“Meja saya dua kenak, tapi kalau ditotal semua dengan pedangan lainnya ada sekitar 12 meja yang jatuh ke laut,” ungkapnya.

Ia mengaku, sebelumnya ia bersama pedagang lainnya sudah melaporkan ke pihak pengelola pasar yakni PT Tanjungpinang Makmur Bersama (TMB) Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kota Tanjungpinang, terkait lantai pasar yang sudah menurun atau miring. Namun, belum ada tindakan yang dilakukan.

“Saya sudah ada sekitar 5 tahun jadi pedagang disini, memang belum pernah diperbaiki sama sekali,” katanya.

Ia berharap, Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang secepatnya dapat mengatasi ambruknya lantai Pasar ini sehingga ia bersama pedagang lainnya bisa berjualan kembali.

“Kita berharap Pemerintah secepatnya memperbaiki,” harapnya.

Sementara itu, Direktur PT. TMB BUMD Kota Tanjungpinang, Irwandi membenarkan ambruknya lantai Pasar tersebut. Memang pasar itu sudah lama turun atau miring.

“Tadi malam di sampaikan melalui group WhatsApp kita dan begitu saya dapat informasi saya langsung ke lapangan,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan bahwa barang-barang para pedagang selamat. Namun, yang terpenting keselamatan daripada para pedagang yang ada disana.

Menurutnya, lantai Pasar yang ambruk ini tidak diikat dengan besi, sehingga ketika ambruk langsung jatuh ke bawah.

“Teman-teman bisa lihat, biasanya kalau diikat dengan besi itu tidak langsung ke bawah. Tapi saya tidak menyalahi siap-siapa ya,” katanya.

Atas kejadian ini, pihaknya sudah di telpon oleh Walikota Tanjungpinang meminta untuk sementara ditutup karena menyangkut keselamatan orang.

“Tadi pagi, kita juga sudah di telpon oleh ibu walikota meminta kita untuk sementara ditutup. Muda-mudahan besok sudah bisa kembali berdagang,” harapnya.

Ia juga mengaku, sebelumnya pihaknya sudah menyurati Disperindag Tanjungpinang karena dulu pernah diperintahkan oleh Walikota untuk berkoordinasi dengan Disperindag terkait pasar.

“Ada suratnya kok. Kita sudah meminta Disperindag dan kemudian di jawab bahwa saat ini pandemi Covid-19, sehingga anggaran Disperindag banyak yang di refocusing,” jelasnya.

Artinya, untuk pemeliharaan pasar ini, Pemko melalui Disperindag menjawab saat itu belum bisa membantu karena kondisi sangat sulit.

Wartawan: Amri
Editor: Roni

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *