Sampah Menumpuk, Dewan Panggil DLH Bintan, Komisi I : Tak Bisa Atasi Kami Pangkas Anggarannya

Bintan, Kepridays.co.id-Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bintan dipanggil Komisi I DPRD Bintan atas keluhan warga Kecamatan Bintan Utara terkait menumpuknya sampah di beberapa lokasi.

Dewan langsung melakukan hearing atau dengar pendapat di Ruang Rapat Komisi I DPRD Bintan, Senin (30/5/2022). Disitu DLH Bintan diminta penjelasan terkait buruknya kinerja dalam penanganan sampah hingga dikeluhkan warga Kecamatan Bintan Utara.

Adapaun keluhan itu, sampah di 8 bak ambrol penuh bahkan tumpah ke jalan. Kemudian lambat pemungutan sampahnya sehingga selain merusak pemandangan juga menimbulkan bau busuk. Bak ambrol itu tersebar di Jalan Bhakti Praja Simpang PLN ada 2 unit, Jalan Nipah ada 2 unit, Pasar Baru ada 2 unit, Perumahan Citra Onix ada 1 unit dan 1 unit di Kampung Mentigi.

Dalam hearing itu dipimpin Hasriawadi. Dia meminta DLH segera melakukan penanganan sampah dan memanfaatkan peralatan dari kecamatan lain untuk membantu pembuangan sampah ke TPA.

“Jadi tadi kalau ada lori rusak, ya harus diatur bagaimana ada lori dari kecamatan lain yang volume sampahnya kecil, dapat dialihkan ke daerah yang sampahnya padat,” ujar pria yang disapa Bang Gentong itu.

Kemudian, Anggota Komisi I lainnya, Indra Setiawan langsung menegaskan bahwa penanganan sampah adalah hal dasar yang harus ditangani dengan baik. Namun yang didengar sampai saat ini DLH selalu memberikan alasan-alasan klasik terkait sampah yang menumpuk.

“Saya tidak mau menerima alasan ini itu lagi. karena penanganan sampah ini adalah pelayanan dasar, sama dengan kesehatan dan pendidikan, jangan sampai kacau begini,” katanya.

Keluhan permasalahan sampah dari warga tidak hanya sampai di telinga dewan. Tetapi juga viral di media sosial. Jadi dia tidak mau permasalahan sampah ini kembali dikeluhkan.

Indra menegaskan dalam waktu tempo 2 atau 3 hari penanganan sampah yang dikeluhkan harus selesai. Jika tidak selesai maka DLH anggarannya dipangkas

“Harus selesai, kalau tidak selesai, siap-siap nanti kami pangkas anggaran DLH, kami siap perang soal anggaran kalau DLH main-main. Tapi kalau DLH serius bekerja, kami akan jadikan penanganan sampah menjadi catatan strategis untuk pembahasan APBD 2023 nanti,” tegasnya.

Ia juga mempertanyakan kinerja OPD terkait penanganan sampah. Menurutnya seharusnya OPD mampu mencerna dan melaksanakan visi misi kepala daerah dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.

Sebenarnya DLH itu juga terbantu dengan adanya pemulung. Bahkan sangat terbantu 50 persen karena sampah berkurang akibat mereka ambil. Kemudian mereka juga mengemas sampah agar tidak berserakan.

“Kami jadi bertanya, apakah kepala daerah tidak punya kebijakan ini atau tidak, atau malah OPD yang gagal paham dan tak mampu bekerja?,” sindirnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Eriyanti, anggota Komisi I yang tinggal tepat di Pasar Baru Tanjunguban. Ia yang setiap hari melihat bak sampah, tahu betul banyak sampah yang kerap tidak terangkut dan berserakan.

“Masalah sampah di Bintan Utara belum terselesaikan. Namun ini hukumnya wajib diselesaikan. Apa masalah pengangkutan, anggaran, ya kepala OPD wajib mikir soal ini. Harus ada gambaran jangka pendek dan panjang, nanti sampaikan ke kami, itu yang akan kami perjuangkan di anggaran,” ucapnya.

Saha, anggota Komisi I lainnya juga menegaskan jika kepala daerah harus berinisiatif cepat membangun TPA di wilayah Utara Bintan.

“Saya gondok sekali dengan masalah sampah ini, dari tiga empat tahun lalu ini masalahnya. Ya kepala daerah inisiatif lah bantu cari lahan, banyak lahan perusahaan yang luas yang bisa kita pinjam dan manfaatkan untuk pembuangan sampah ini,” tegasnya.

Beberapa anggota Komisi I lainnya seperti Mirwan, Editiawarman dan juga Daeng M Yatir memberikan masukan dan penegasan soal penanganan sampah. Tidak hanya sampai di rapat tersebut, Komisi I akan melakukan rapat lanjutan bersama dinas terkait lainnya untuk penanganan sampah di Bintan.

Sementara itu, Kepala DLH Bintan, Afrizal menyampaikan kepada Komisi I jika kendala dalam pengangkutan sampah di Bintan Utara adalah terbatasnya bak ambrol yang sekarang hanya terdapat 8 buah. Kemudian armada lori pengangkut hanya ada 3 unit dan kerap mengalami kerusakan saat beroperasi.

“Seharusnya ada penambahan 2 bak ambrol lagi di Bintan Utara begitu juga penambahan 2 armada lori lagi. Dengan begitu masalah sampah di sana bisa teratasi,” katanya.

Untuk menambah sarana dan prasarana (sapras) seperti bak ambrol dan armada lori DLH keterbatasan anggaran. Namun agar sampah dapat tertangani pihaknya akan mengalihkan 1 armada lori dari Kecamatan Seri Kuala Lobam. Sehingga armada untuk angkut sampah menjadi 4 unit.

Dengan begitu 1 armada lori dapat mengangkut 2 bak ambrol dalam 1 hari dari Bintan Utara ke TPA Bintan Timur.

“Biasanya 1 kali angkut namun agar masalah sampah disana dapat teratasi maka kita lakukan 2 kali angkut dalam sehari. Kami berjanji masalah ini tidak terjadi lagi,” ucapnya.(avj)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *