Bintan, KepriDays.co.id -Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI memberikan penghargaan Kabupaten Layak Anak (KLA) 2022 kepada Pemkab Bintan. Penghargaan ini merupakan yang kelima kalinya diraih sejak 2017.
Plt Bupati Bintan, Roby Kurniawan mengatakan Pemkab Bintan kembali menerima penghargaan KLA dari Kementerian PPPA. Penghargaan KLA yang tahun ini didapatkan adalah Kategori Madya.
“Sudah lima kali Bintan dapat penghargaan ini. Yaitu sejak 2017, 2018, 2019, 2021 dan 2022,” ujar Roby, kemarin.
Penghargaan tersebut diraih berkat kerjasama dan kerja keras dari seluruh pihak. Pastinya penghargaan ini juga akan menjadi penyemangat dan dapat lebih giat dalam mendukung pemenuhan hak anak dan perlindungan bagi semua anak di Kabupaten Bintan.
“Semoga hak-hak anak di Kabupaten Bintan dapat terpenuhi. Dan mereka juga mendapatkan perlindungan sebaik-baiknya,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala DP3P2KB Bintan, Aupa Samake mengaku Bintan telah memenuhi variabel KLA yang telah ditetapkan pemerintah pusat.
Dimana seluruh Kabupaten/Kota berkompetisi pada tingkatan Pratama, Madya, Nindya dan Utama. Dari 312 Kabupaten/Kota yang menerima penghargaan KLA terdiri atas 8 Kabupaten/Kota penerima KLA tingkat utama , 66 kab/kota penerima KLA tingkat nindya, 117 Kab/Kota penerima KLA tingkat madya dan 121 Kab/Kota penerima KLA tingkat pratama.
“Bintan alhamdulilah pada tahun ini kembali mendapatkan penghargaan. Bintan hampir tidak pernah absen dalam mendapatkan penghargaan tersebut. Hanya di tahun 2020 karena Covid 19 , penghargaan KLA tersebut terpaksa ditiadakan,” sebutnya.
Untuk kasus kekerasan terhadap anak (KTA) di Bintan tetap ada. Namun pihaknya dengan sigap langsung memberikan pelayanan dan pendampingan. Baik secara psikisnya sampai dengan proses hukumnya.
Bedasarkan data, dimulai dari 2020 terdapat 39 korban kekerasan terhadap anak yang meliputi 20 korban laki-laki dan 19 korban perempuan.
Kemudian pada 2021 mengalami penurunan kasus dengan korbannya sebanyak 35 orang yang meliputi 12 korban laki-laki dan 23 korban perempuan.
“Untuk 2022 sepanjang 6 bulan ini sudah 15 korban. Semoga saja tidak ada penambahan korban lagi hingga akhir tahun ini,” ucapnya.
Wartawan: AVJ
Editor: Roni