Adi Prihantara Peringati Bulan K3 Nasional 2025 di Batam

Batam, KepriDays.co.id – Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Kepulauan Riau (Kepri) Adi Prihantara memimpin Apel Peringatan Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional tingkat Provinsi Kepri Tahun 2025 yang diselenggarakan di PT SMOE, kawasan industri terpadu Kabil, Batam, Senin (10/2).

Adi Prihantara menyampaikan sambutan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia yang menekankan, pentingnya penguatan kapasitas sumber daya manusia dalam mendukung penerapan Sistem Manajemen K3 (SMK3) guna meningkatkan produktivitas nasional.

“Keselamatan dan kesehatan kerja bukan hanya kewajiban formal yang harus dipatuhi, tetapi juga investasi strategis untuk menekan kerugian usaha, meningkatkan kualitas hidup, serta memperkuat daya saing dan produktivitas nasional,” ujar Adi.

Menurut data BPJS Ketenagakerjaan, jumlah kecelakaan kerja di Indonesia menunjukkan tren peningkatan dalam tiga tahun terakhir. Pada tahun 2022 tercatat 298.137 kasus, meningkat menjadi 370.747 kasus pada 2023, dan hingga Oktober 2024 sudah mencapai 356.383 kasus.

Hal ini menjadi pengingat bahwa upaya membangun budaya K3 harus terus diperkuat agar angka kecelakaan kerja dapat ditekan.

Peringatan Bulan K3 Nasional tahun ini juga selaras dengan visi besar Presiden Prabowo Subianto dalam Asta Cita, yakni mewujudkan Indonesia yang berdaulat, maju, dan sejahtera melalui pembangunan manusia yang unggul dan produktif.

Oleh karena itu, industri diharapkan mampu mengantisipasi risiko-risiko baru akibat perkembangan teknologi dan perubahan pola kerja yang berpotensi mempengaruhi kesehatan fisik maupun mental tenaga kerja.

Adi juga menegaskan bahwa penerapan SMK3 di berbagai sektor industri harus lebih dari sekadar administratif, melainkan mendorong terbentuknya budaya K3 yang kuat dan berkelanjutan.

“Ada tiga budaya K3 yang harus dikembangkan, yaitu budaya pemimpin yang tidak mudah menyalahkan pekerja (just culture), budaya pelaporan insiden K3 (reporting culture), serta budaya perbaikan sistem kerja secara berkelanjutan (learning & improving culture). Dengan budaya ini, diharapkan pekerja semakin peduli terhadap K3, berpartisipasi aktif, dan sistem produksi menjadi lebih andal,” jelasnya.

Adi pun mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk terus meningkatkan koordinasi, sinergi, dan kolaborasi dalam upaya memperkuat kemandirian berbudaya K3.

“Pembangunan budaya K3 membutuhkan keterlibatan semua pihak. Saya mengajak para pemimpin industri untuk menjadi teladan dalam penerapan K3, memberikan perhatian serius terhadap keselamatan pekerja, serta melibatkan mereka dalam merancang program K3 yang sesuai dengan kebutuhan lapangan,” tegasnya.

Editor: Roni

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *