Tanjungpinang, KepriDays.co.id – Mengingat gejolak yang ada di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), tahun 2025 ini Hari Marwah Provinsi Kepri yang jatuh tanggal 15 Mei 2025 mengambil tema “Marwah yang Terpecah” yang dilaksanakan di Kota Tanjungpinang Ibu Kota Provinsi Kepri.
Pada kali ini Ketua Panitia terpilih dalam rapat Hari Marwah 2025, yakni, Andre sebagai Ketua dan Sekretaris David.
Acaranya seperti Pameran foto pada Mei tahun 1999 hingga September 2002, lalu dialog Organisasi Kepemudaan (OKP) dan mahasiswa menindak lanjuti kedepannya perjuangan Badan Pekerja Pembentukan Provinsi Kepulauan Riau (BP3KR) di Gedung Juang Yayasan BP3KR Tepi Laut Kota Tanjungpinang pada 17 Mei 2025.
Lalu, terakhir dialog kebersamaan soal tragedi Samsat tahun 18 Mei 2001 bersama Samsat Tanjungpinang di Pamedan Kota Tanjungpinang.

Ada juga di tanggal 15 Mei 2025 dialog RRI (H.huzrin Hood & Zinan) dan silaturahmi serta Ramah Tamah 23 tahun Hari Marwah Provinsi Kepri di Restoran Nelayan Sei Jang.
Jejef Bule selaku aktor kejadian Samsat tersebut mengatakan, untuk Hari Marwah 2025 jangan sampai para pejuang membawa ego masing-masing, Provinsi Kepri ini terbentuknya karena satu tujuan.
“Kita semua satu tujuan dalam membentuk Provinsi Kepri,” terangnya.
Sedangkan, Ketua Panitia Andre mengatakan, kegiatan difokuskan di Kota Tanjungpinang, dan pihaknya akan membagi 100 unit sembako di Seijang pada Hari Marwah.
Kemudian, Ketua GM BP3KR Basyaruddin Idris alias Tok Oom juga menambahkan, intinya Hari Marwah Kepri 2025 dibuat sebaik mungkin untuk kemajuan Provinsi Kepri kedepan.
“Kita satu bersama Tok Huzrin Hood dalam berjuang untuk Provinsi Kepri,” ucap Oom.
Sementara, Huzrin Hood dikonfirmasi membenarkan, bahwa acara Hari Marwah Kepri 15 Mei 2015 dengan tema “Hari Marwah Terpecah”.
“Marwah yang terpecah,” sebutnya.
Editor: Roni