Mau Ekspor, Kementan Ingatkan Peternak Ayam Penuhi Kebutuhan Lokal Dahulu

Bintan, KepriDays.co.id – Kementerian Pertanian (Kementan) RI meminta kepada industri peternakan seperti PT Japfa Group dan peternak mandiri di Kepri mampu memenuhi kebutuhan lokal sebelum ekspor.

Direktorat Jenderal (Dirjen) Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian (Kementan), Agung Suganda mengatakan, ketersediaan daging ayam dan telur memang secara nasional sudah surplus.

“Maka untuk menyalurkan kelebihan itu, kami dari kementerian mendorong untuk mengekspor komoditas daur ayam dan telur,” ujar Agung ketika diwawancarai di Pelabuhan Sri Payung Batu 6 Kota Tanjungpinang, kemarin.

Salah satu pangsa pasar ekspor Indonesia adalah Singapura. Tidak hanya ayam hidup saja melainkan beberapa komoditas lainnya seperti telur tetas, kakas dan produk olahan daging ayam.

Bahkan beberapa komoditas- komoditas tembus ke Timor Leste sampai Uni Emirat Arab. Hal itu dilakukan karena Indonesia kelebihan ketersediaan.

“Tetapi dengan kondisi saat ini, permintaan dalam negeri terus meningkat. Maka kita mendorong setiap regional harus swasembada,” jelasnya.

Regional yang diharuskan untuk swasembada termasuk Provinsi Kepri. Maka diminta industri peternakan seperti PT Japfa Group maupun sejumlah peternak plasma dan peternak mandiri bisa memenuhi kebutuhan lokal.

Dari sisi lainnya, ekspor juga sangat penting. Ini untuk menunjukkan bahwa Kabupaten Bintan melalui Japfa Group dalam memproduksi ayam maupun telur sudah bisa memenuhi persyaratan yang ditetapkan secara Internasional.

“Kita mendukung ekspor tapi terlebih dahulu memenuhi kebutuhan lokal sebelum melakukan ekspor,” katanya

“Ekspor juga penting. Karena membuat kita bangga bawah produk lokal kita pun bisa memenuhi persyaratan Internasional,” tambahnya.

Disinggung Kepri masih mengalami kekurangan pasokan telur. Agung mengakui jika dari informasi yang didapatinya Kepri masih medatangkan telur dari Medan dan daerah lain untuk memenuhi kebutuhan telur.

Namun PT Indojaya Agrinusa (Japfa Group) berupaya memenuhi kebutuhan tersebut. Mereka sedang membangun peternakan ayam petelur. Lalu peternakan plasma juga terus bertambah.

“Jika pembangunan peternakan ayam petelur dan peternakan plasma berkembang maksimal. Maka dapat mengurangi ketergantungan kebutuhan telur yang saat ini masih disuplai dari Sumatera,” ucapnya.

Wartawan : Ari
Editor : Roni

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *