Lingga, KepriDays.co.id – Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian (STPP) Malang akan mengirimkan 200 mahasiswa untuk mengikuti Peraktek Kerja Lapangan (PKL) di Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau pada 12 Februari 2018 mendatang.
Bupati Lingga Alias Wello mengatakan, berdasarkan pertemuan antara Pemkab Lingga yang diwakili Asisten I, M Asward dan Kepala DPM-PTSPP Lingga Raja Fahrurrazi serta Konsultan Bupati Lingga Ady Pawennari dengan Ketua STPP Malang, Fat’han A. Rasyid dan jajarannya di kampus STPP Malang, Jumat (19/1/2018) kemarin, keberangkatan 200 mahasiswa itu akan didampingi sebanyak 52 orang dosen pembimbing.
“Nantinya STPP Malang memberangkatkan mahasiswa untuk PKL di Lingga sebanyak 200 orang yang terdiri dari mahasiswa jurusan pertanian sebanyak 100 orang dan jurusan peternakan 100 orang,” kata dia kepada KepriDays.co.id, Selasa (23/1/2018).
Dia melanjutkan, sebelum diberangkan ke Lingga, STPP Malang membutuhkan data dan informasi jumlah dan jenis alat mesin pertanian (Alsintan) yang tersedia di Lingga.
STPP Malang juga membutuhkan data riil luas sawah di masing-masing lokasi yang akan dilakukan penanaman secara serentak yang direncanakan pada tanggal 15 Februari 2018 itu.
“Sebelum pengiriman mahasiswa ke Lingga, mereka akan mengirim tim teknis Alsintan untuk melihat kondisi faktual sawah yang akan digarap dan memastikan jenis Alsintan yang bisa digunakan, khususnya penggunaan Transplanter untuk penanaman padi,” ujarnya.
Sementara untuk kegiatan penanaman padi, STPP Malang akan menggunakan tiga metode penanaman, yakni menggunakan Transplanter, tanam pindah dan tanam benih langsung (tabela).
“Untuk mendukung kelancaran PKL mahasiswa di Lingga, mereka (STTP Malang) juga melibatkan mahasiswa STPP Bogor dan STPP Medan,” ujar pria yang akrab disapa Awe ini.
Awe menjelaskan, sedangkan untuk kegiatan pengembangan peternakan di Lingga, STPP Malang sudah membuatkan desain serta konsep peternakan modern yang dilengkapi dengan kebun hijauan pakan ternak, kandang, pabrik pakan konsentrat, timbangan, pengolahan kotoran sapi menjadi biogas dan lainnya.
“Mereka menginginkan agar kerjasama penempatan mahasiswa PKL di Lingga tidak hanya dilakukan tahun ini, tapi bisa berkelanjutan hingga 5 tahun atau sampai berhasilnya pertanian di Lingga,” katanya. (CR24)