Tanjungpinang, KepriDays.co.id – Saat debat publik putaran pertama Pilkada Tanjungpinang antara Paslon nomor urut 1 Syahrul-Rahma melawan Paslon nomor urut 2 Lis-Maya berlangsung saling tak setuju, Ahad (22/4/18) malam di Hotel CK Tanjungpinang.
Terlihat kedua Paslon saling serang apa yang diutarakan dalam debat publik tersebut. Seperti Syahrul-Rahma lebih setuju kota percontohan memperkuat budaya dan wisata untuk Tanjungpinang yaitu Malaka daripada Chiang Mai yang diutarakan Lis-Maya.
Padahal ditelusuri KepriDays.co.id, Chiang Mai memiliki ragam wisata menarik yang mempertahankan adat budaya daerahnya hingga tidak hilang tergerus perubahan zaman. Malaka sendiri juga begitu memiliki hal sama dalam mempertahankan budayanya.
Sedangkan mengenai debat Pelayan Publik, Syahrul-Rahma lebih pada peningkatan pelayan publik ke masyarakat. Namun Lis-Maya lebih ke optimal pelayanan publik.
Sebab akronim OPTIMAL, kata Maya, lebih kepada Optimalkan pelayanan publik dalam menangani segala urusan, Peningkatan pelayanan publik dalam segala bidang, Infrastruktur yang diperbaiki dan masyarakat bisa lebih tahu kapan selesainya pelayanan itu.
Kemudian pada debat soal pendidikan, Syahrul-Rahma ingin melakukan kerjasama dengan universitas yang ada di Tanjungpinang untuk dapat menyerap aspirasi mahasiswa yang tidak hanya mengharapkan jadi pegawai, tetapi juga kepada pengembangan sektor swasta.
Namun Lis-Maya kurang setuju soal tersebut, Lis menyebutkan Syahrul-Rahma tidak mengerti karena kewenangan Pemerintah Kota Tanjungpinang hanya sampai SMP, oleh karena itu perlu menjalankan kemitraan dari beberapa instansi untuk memanfaatkan adanya universitas di kota ini.
Sementara diketahui debat dibawakan oleh Chacha Anisa Presenter TV One dengan 6 segmen bertemakan Pendidikan, Kebudayaan, Pelayanan Publik dan Pemerintahan.
Menurut Ketua KPU Tanjungpinang debat putaran pertama adalah awal penentuan, dan Insya Allah sebelum lebaran debat putaran kedua dilaksanakan KPU Tanjungpinang.
“Debat ketiga habis lebaran kita langsungkan,” kata Robby dalam sambutannya. (RNN)
Komentar