Tanjungpinang, KepriDays.co.id – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) eks Karesidenan Banyumas, Provinsi Jawa Tengah lakukan studi banding ke Kota Tanjungpinang untuk bertukar pikiran tentang pengendalian inflasi yang disambut langsung oleh Sekretaris Daerah Kota Tanjungpinang, Drs. Riono, M.Si di Hotel CK Tanjungpinang, Kamis (12/7).
Riono dalam sambutannya menyampaikan terkait kondisi geografis Tanjungpinang yang sangat strategis yang berada di perbatasan dan sinergitas dan kerjasama antar stakeholder berjalan dengan baik.
“Alhamdulillah, Kota Tanjungpinang dapat bekerjasama dengan stakeholder seperti BI, Bulog dan lainnya berjalan dengan baik dan saling bersinergi. Contoh terkait ketersediaan beras berkurang maka koordinasinya dengan Bulog dan BI mencari cara mengatasi masalah ini,” ungkapnya.
Riono juga menegaskan selama ini mengenai harga tidak pernah mengintervensi semuanya diserahkan kepada pelaku usaha.
“Kami sering melakukan survei lapangan terkait harga pasar, sebenarnya pemerintah bisa mengendalikan harga dengan berkordinasi dgn BUMD dengan harapan masyarakat merasa puas dan tidak dirugikan. Dan juga kita bisa mengendalikan inflasi trhadap komoditas-komoditas yang sering menyebabkan inflasi seperti harga cabe. Keberhasilan TPID ini bukan hanya keberhasilan Pemko Tanjungpinang tapi keberhasilan semua pihak,” ungkapnya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Cilacap, Farid Maruf menyampaikan tujuannya berkunjung ke Tanjungpinang untuk menimba ilmu dan bersilaturahmi. Dan Mereka menyatakan salut terhadap Tanjungpinang yang telah komitmen dalam pengendalian inflasi.
“Tujuan kami datang kesini untuk menimba ilmu dari Kota Tanjungpinang dan bersilaturahmi. Karena kami mengetahui, Tanjungpinang merupakan daerah terbaik dalam pengendalian inflasi. Hal tersebut merupakan idaman untuk setiap daerah utk bisa mndapat predikat terbaik,” ungkapnya
Pimpinan Bank Indonesia perwakilan Kepri, Gusti Raizal Eka Putra menyatakan selama ini Pemko Tanjungpinang sangat aktif dalam membantu pihak Bank Indonesia dalam pengendalian inflasi.
“Alhamdulillah kami dari BI perwakilan Kepri sangat dibantu oleh Pemko yang sangat aktif dalam pengendalian inflasi. Terimakasih juga kepada Pemko yang sudah memfasilitasi dan memberikan inovasi serta mendukung kegiatan yang kami lakukan dalam hal pengendalian inflasi ini,” pungkasnya.
Ia juga menyatakan salut kepada Pemko atas kerjasama dan sinergi seluruh OPD turut mengendalikan inflasi.
“Untuk di Kota Tanjungpinang, TPID bukan hanya menjadi tanggungjawab Kadisperindag saja, tapi smua Kepala Dinas atau OPD bersinergi dan bekerjasama membuat inflasi di Kota Tanjungpinang terkendali,” pujinya.
Agus Chusaini, pimpinan Bank Indonesia Perwakilan Purwokerto yang merupakan ketua rombongan menyampaikan, sebenarnya kegiatan ini rutin kami lakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas TPID di eks karisidenan Banyumas.
“Kegiatan ini kami lakukan di Tanjungpinang dengan tujuan untuk mendapatkan kiat-kiat khusus bagaimana mengelola dan mensinergikan TPID, agar nanti kami bisa juga menjadi yang terbaik seperti Kota Tanjungpinang dan kami menginginkan contoh dan solusi bagaimana cara mengendalikan inflasi harga bahan pokok menjelang lebaran karena hal ini juga dialami di daerah kami,” ungkapnya.
Rombongan yang melakukan studi banding berjumlah 22 orang yang terdiri dari Bank Indonesia Perwakilan Purwokerto, Setda Kab. Banyumas, Setda Kab. Purbalingga, Setda Kab. Cilacap dan Setda Kab. Banjarnegara. Dan diakhir pertemuan, dilakukan penyerahan cenderamata dan bersilaturahmi bersama seluruh peserta studi banding dengan pimpinan OPD Pemko Tanjungpinang yang hadir dalam acara tersebut. ***