Oleh:
Dian Fadillah
Asian Games … Olahraga yang terkenal di Kawasan Asia ini sebenarnya untuk pertama kali digelar pada tahun 1951 di New Delhi, India dan untuk Indonesia pertama kali pada tahun 1962 dan di Tahun 2018 ini.
Asian Games pertama yang diadakan di Delhi, India, 4-11 Maret 1951 diikuti oleh 491 atlet dari 11 Komite Olimpiade Nasional (NOC) yakni Afghanistan, Burma, Ceylon/Sri Lanka, India, Indonesia, Iran, Jepang, Nepal, Filipina, Singapura, dan Thailand.
Asian Games pertama ini secara resmi dibuka Presiden Rajendra Prasa di Stadion Nasional Dhyan Chand, dengan memperebutkan 169 medali emas dan mempertandingkan enam cabang olahraga: yakni Atletik, akuatik (renang, loncat indah, dan polo air), bola basket, balap sepeda (jalan raya dan trek), sepak bola, dan angkat besi. Setelah itu pelaksanaan Asian Games dilaksanakan berpindah pindah yaitu
1954 di MANILA, FILIPINA,
1958 TOKYO, JEPANG
1962 JAKARTA, INDONESIA
1966 BANGKOK, THAILAND
1970 BANGKOK, THAILAND
1974 TEHRAN, IRAN
1978 BANGKOK, THAILAND
1982 DELHI, INDIA
1986 SEOUL, KOREA SELATAN
1990 BEIJING, CINA
1994 HIROSHIMA, JEPANG
1998 BANGKOK, THAILAND
2002 BUSAN, KOREA SELATAN
2006 DOHA, QATAR
2010 GUANGZHOU, CINA
2014 INCHEON, KOREA SELATAN
Untuk Asian Games ke-17 yang dahulunya dilaksanakan di Incheon, Korea Selatan, 19 September – 4 Oktober 2014 dengan 9.501 peserta dari 45 NOC dibuka oleh Presiden Park Geun-hye di Stadion Utama Incheon Asiad, menampilkan 36 cabang olahraga, dan total 1.454 medali yang diperebutkan.
Moment Tahun 2018 ini Asian Games berada di Indonesia bertempat di Jakarta-Palembang dipercaya sebagai Tuan Rumah Asian Games dengan Motto “Energy of Asia = Energi Asia” merupakan Pesta Olahraga Asia yang kuat dengan sportifitas tinggi atlet dengan mengikuti multi olahraga dari 18 sd 02 September 2018 diikuti oleh 45 negara.
Dalam pelaksanaanya diperkirakan sebanyak 11.300 atlet yang bertanding dalam 465 kegiatan di 40 cabang olahraga. Acara yang dibuka spektakuler oleh Presiden RI “Joko Widodo” tepatnya di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK). Berbagai macam bidang lomba yang diikuti dengan peraihan Medali lebih baik dari dari Asian Games 1962 beberapa tahun lalu.
Tentunya jiwa berjuang meraih medali merupakan spirirt tersendiri sehingga tempahan kekalahan demi kekalahan akan dapat menjadi suatu simpul kuat untuk mengejar medali kemenangan menghadapai lawan hebat dan berat. Kontekstual persiapan atelt dan official tentunya tidak telepas dari saran dan prasarana yang mendukung sehingga berpengaruh besar pada hasil yang diraih sampai saat ini.
Tentunya kita sebagai bangsa yang sesuai dengan NAWA CITA 9 Agenda Priortitas Jokowi-JK memiliki program yang digagas menunjukkan perubahan menuju Indonesia yang berdaulat secara politik, mandiri dalam bidang ekonomi, berkepribadian dalam kebudayaan. Kemenangan yang diraih tentunya tidak telepas dari supporting dan partisipasi masyarakat selaku aset negara dalam menyemangati segala cabang olahraga yang bertanding sehingga Indonesia Berjaya sementara ini meraih rangking ke 5 dengan perolehan medali sebagai berikut :
22 Medali Emas
15 Medali Perak
27 Medali Perunggu
Asian Games merupakan Perhelatan akbar merupakan ajang empat tahunan yang dapat memberikan manfaat besar pada Bangsa Indonesia terutuma berdampak positif kepada ekonomi masyarakat diberbagai sektor.
Menurut hitungan Bappenas bahwa total dampak ekonomi langsung penyeelenggaraan Asian Games 2018 ini baik dari sisi pengeluaran pengunjung, investasi infrastruktur pendukung dan operasional acara sebesar 45, 1 Triliun sejak 2015 (Persiapan sampai dengan acara berlangsung). Ketua pelaksana Asian Games 2018 (INASGOC) Erick Thohir akan memberikan legacy dan membawa dampak positif besar pada bangsa Indonesia dalam ekonomi, social pengetahuan dari negara maju di asia bahkan dunia dan perdamaian di harapkan dapat terwujud sehingga 88% pengeluaran berasal dari penonton dari wisatawan akan berdampak positif.
Saat ini perjalanan perjuangan masih jauh untuk menghasilkan sebuah Kejuaraan Asian Games yang mengesankan. Masih banyak bidang olahraga yang menunggu untuk menghasilkan medali. Kita doakan dan tunggu pahlawan Olahraga untuk menjadi pejuang dengan memanfaatkan kesempatan untuk membanggakan negara di kancah Asia sebagaimanan yang diinginkan negara sebagai “The Spirit Of Asia:.Get The Glory My Hero” ***