Jakarta, KepriDays.co.id – Proses idwntifikasi korban jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 masih berlanjut. Sampai Selasa (6/11) kemarin sudah 44 Jenazah teridentifikasi.
Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro menjelaskan hingga Selasa (06/ 11) pukul 21.00 WIB, Lion Air menerima konfirmasi dari Badan SAR Nasional (BASARNAS) evakuasi 22 kantong jenazah. Sehingga total kantong berisi jenazah sampai saat ini sebanyak 186 kantong.
Jumlah tersebut ditemukan pada 5 November 26 kantong, 4 November 34 kantong, 03 November 31 kantong, 2 November delapan kantong, 01 November sembilan kantong, 31 Oktober delapan kantong, 30 Oktober 24 kantong dan 29 Oktober 24 kantong.
“Proses identifikasi (Disaster Victim Identification) yang berada di RS POLRI masih tetap dilakukan. Sampai Selasa (6/11) kemarin Tim DVI POLRI telah memberikan konfirmasi hasil identifikasi 44 jenazah,” katanya melalui keterangan tertulis kepada KepriDays.co.id Rabu (7/11).
Sebelumnya Pesawat Lion Air JT-610 Rute Soekarno-Hatta, Cengkareng menuju Pangkalpinang mengalami kecelakaan setelah 13 menit lepas landas, Senin (29/10). Pesawat yang masih tergolong baru tersebut dipastikan jatuh di laut pada koordinat S 5’49.052” E 107’ 06.628” sekitar perairan Kerawang.
Pesawat sendiri lepas landas dari Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta pukul 06:20 WIB menuju Pangkalpinang. Setelah 13 menit mengudara pesawat jatuh.
Pesawat mengangakut 178 penumpang dewasa satu penumpang anak-anak dan dua penumpang bayi termasuk dalam penerbangan ini ada tiga pramugari sedang pelatihan dan satu teknisi.
Pesawat dengan regitrasi PK-LQP jenis Boieng 737 MAX 8 buatan 2018 dan baru dioperasikan oleh Lion Air sejak 15 Agustus 2018 dikomandoi Capt. Bhavye Suneja dengan copilot Harvino bersama enam awak kabin atas nama Shintia Melina, Citra Noivita Anggelia, Alviani Hidayatul Solikha, Damayanti Simarmata, Mery Yulianda, dan Deny Maula.
Kapten pilot sudah memiliki jam terbang lebih dari 6.000 jam terbang dan copilot telah mempunyai jam terbang lebih dari 5.000 jam terbang.(*)