Tanjungpinang, KepriDays.co.id – Panitia acara Doa Untuk Negeri dan Pengukuhan Relawan Ganti Presiden (RGP) di Tanjungpinang menanggapi beberapa informasi yang beredar seputar kegiatan tersebut. Mereka menilai sejumlah informasi perlu diklarifikasi dan diluruskan.
Ketua Panitia Acara Riswandi menjelaskan informasi batalnya pelantikan RGP karena masalah izin kampanye yang tidak ada adalah tidak benar. Karena pihaknya memang murni menggelar acara tersebut berupa pengukuhan. Sehingga tidak perlu izin kampanye. Hal tersebut sudah dikomunikasikan ke Bawaslu.
“Kita memang bukan kampanye kita hanya pengukuhan dan doa. Jadi tak perlu izin kampanye. Untuk itu kita ikuti saran Bawaslu,” katanya kepada KepriDays.co.id Minggu (13/01/19) sore.
Lebih lanjut dia bersyukur walau acara di Pamedan tak dapat diagendakan oleh Panitia Pusat karena pertimbangan tertentu, namun Neno Warisman selaku Ketua RGP pusat tetap melaksanakan agenda penting yakni ke Peyengat.
“Ini sangat berarti dan disana memang sudah tunggu masyarakat,” katanya.
Selanjutnya, Riswandi juga menanggapi soal pengunduran diri mendadak Korlap acara tersebut yakni Basarudin Idris.
Memang hal tersebut tidak diduga dan menurutnya berpengaruh terhadap jumlah massa yang hadir. Karena, lanjutnya, korlap menangani urusan mobilisasi massa. Namun karena mengundurkan diri jadi kondisi di lapangan terganggu.
“Atas pengunduran diri Korlap ini saya terpukul. Tiba-tiba di hari H mengundurkan diri. Pengakuan dia kepada saya karena dapat tekanan dari pihak tertentu. Termasuk keluarganya juga ditekan,” katanya.
Sehingga korlap mengatakan harus ke Batam bersama keluarga pada malam harinya. Terlepas dari hal tersebut, dia sangat menyayangkan sikap Korlap. (Wn)