Tanjungpinang, KepriDays.co.idkm – PCCW OTT merupakan perusahaan dibalik layanan Vidio on-demand (VOD) dan layanan streaming music moov yang sudah berdiri di 16 negara di Asia. Di Indonesia VIU hadir sejak Mei 2016 yang lalu.
Kini VIU Indonesia hadir di Kota Tanjungpinang mensosialisasikan Viu Shortd, festival film pendek serta memberikan peluang bagi pelajar hingga mahasiswa untuk mengikuti Workshop dunia perfilman serta memberikan beasiswa penuh studi Sinematografi bagi peserta workshop yang dianggap terbaik pada Kota yang memiliki penonton terbanyak.
Senior Vice President Marketing Viu Indonesia, Myra Suraryo yang saat itu mengatakan Viu short baru di tahun pertama di Tanjungpinang.
Maka yang ditargetkan adalah kota kota yang memang sudah memiliki komunitas perfileman yang sudah cukup berkembang dan berpotensi untuk dikembangkan.
“Salah satu dari kota-kote terebut adalah Kota Tanjungpinang,” ujarnya didepan wartawan, di Emas Bulan rumah makan dan Galeri, jalan H. Agus Salim, Nomor 9 Tanjungpinang, Senin (21/01).
Viu sebenarnya memiliki dua inisiatif, yaitu Viu Pitching Forum (VPF), dan Viu Shortd. Viu Pitching Forum untuk semi professional dan prosional, sehingga menargetkannya di kota kota-besar yang sudah memiliki komunitas sinema semi professional dan professional, seperti Jakarta, Surabaya, Yogya, Padang, Menado, Medan, Bandung, Tangerang, yang jelas ada 10 kota.
Namun tambahnya, ada juga kota-kota yang komunitasnya belum memasuki semi professional dan professional, tapi memiliki ketertarikan industry perfileman, yaitu kota-kota Kabupaten dan Kota Madya,’ jelasnya.
Viu Shorts adalah sebuah festival untuk kalangan siswa hingga mahasiswa yang sebelumnya menjalani workshop di 17 kota di seluruh Indonesia termasuk Kota Tanjungpinang. Hasil dari viu short ini
Festival ini akan dikelola oleh tim profesional dari Viu dan MAV Production Asia, termasuk sutradara film, editor film, dan penulis naskah. Mereka akan bertindak sebagai mentor yang membimbing siswa di setiap kota untuk mengadaptasi cerita-cerita lokal dan mengubahnya menjadi produksi sinematik yang secara potensial nantinya dapat ditayangkan pada khalayak internasional.
Film pendek yang diproduksi selama Viu Shorts di 17 kota akan dievaluasi, dan setiap kota akan menghasilkan satu short film yang akan dinilai, dan pada bulan Maret nanti akan ditayangkan di Viu Indonesia dan 15 negara lainnya.
“Jadi Totalnya 16 negara, dan yang paling banyak mendapatkan video Viu jumlah pemirsa dalam satu bulan, maka di bulan April akan diumumkan kota yang menang. Dari Kota yang menang tersebut akan diambil satu anak yang paling berprestasiselama masa workshop, dan mendapatkan beasiswa untuk kuliah sinetografi di IKJ selama 4 tahun full beasiswa,” katanya.
Selama ia mendapatkan beasiswa tersebut, lajut Myra, mungkin saja siswa tersebut dari keluarga yang urang mampu, dan untuk membiayayai hidup di Jakarta, dia akan bekerja menjadi tim eksekutif produsernya Viu. “Sehingga ia bisa membiayayai hidupnya selama di Jakarta,” terang Myra.
Pantauan media ini, sudah belasan dari siswa dan mahasiswa calon peserta workshop yang berdialoga dan Tanya jawab dengan para mentor yang ditugaskan di Tanjungpinang, seperti Tania Hudono, Executive produser Viu, Dirmawan hatta, Workshop Mentor Viu Shorts, dan beberap amentor lainnya dan Viu Indonesia. (Munsyi Untung)