Karimun, Kepridays.co.id- Kepala Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas II Tanjungbalai Karimun, Eri Erawan mengatakan banyak anak putus sekolah dikarenakan orang tuanya tersandung kasus kriminalitas.
Hal ini juga terjadi di Rutan Karimun. Banyak tahanan yang memiliki anak mengalami putus sekolah.
“Ada sekitar 300 orang warga binaan kita, dan setelah dicari tahu ada sekitar 78 anak yang putus sekolahnya. Hal ini dikarenakan tidak ada yang mampu bekerja lagi, sementara ayah mereka harus mendekam di penjara,” ujarnya, Senin (25/3/19).
Menurut Eri, ada dua alasan yang menjadi penyebab anak-anak putus sekolah. Pertama karena faktor ekonomi, dimana notabenenya seorang bapak menjadi tulang punggung keluarga terpaksa harus digantikan istri untuk mencari nafkah. Sehingga berdampak terhadap anak menjadi terlantar.
Kedua, banyak stigma negatif yang harus diterima anak ketika bapaknya masuk dalam penjara. Dari mereka menjadi malu serta minder ketika menjadi bahan perbincangan teman-teman sekolahnya karena bapaknya berada dalam penjara.
Dengan adanya hal tersebut, Kepala Rutan Karimun itu berencana akan mendirikan tempat pendidikan PAUD untuk anak yang yang masih dibawah umur.
“Rencana kami akan mendirikan PAUD di Rutan ini. Nantinya yang akan bersekolah adalah anak-anak yang orang tuannya menjadi warga binaan disini,” katanya.
Lebih tepatnya PAUD tersebut bersifat tempat penitipan anak, namun nanti akan ada staf pengajar yang memberikan pendidikan kepada anak-anak tersebut.
“Doakan saja semoga terwujud,” tambahnya.
Wartawan: Sari
Editor: Ikhwan