Tanjungpinang, KepriDays.co.id – Penyebaran berita bohong atau hoaks sangat masif apalagi mendekati Pilpres 2019. Akibat hoaks yang masif, kata Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Tanjungpinang-Bintan Zakmi wartawan yang sangat dirugikan.
“Kadang wartawan yang jadi kambing hitam. Disini sebenarnya kita harus ketahui dulu mana berita yang dibuat media massa atau berita dari media sosial. Jika berita dari media massa pasti melakukan konfirmasi dan verifikasi serta memiliki sumber sesuai Kode Etik Jurnalistik menurut Undang-Undang Pers Nomor 40,” katanya, Senin (8/4/2019) pagi.
Jadi, Zakmi melanjutkan, masyarakat harus verifikasi terlebih dulu informasi berita yang didapatkan, jangan langsung sharing sebelum saring. Selain itu dia juga berpesan agar masyarakat cerdas supaya tidak menyebarkan hoaks.
“Bedakan berita dari media massa dan berita yang dibuat di medsos atau media massa yang tidak berbadan hukum. Karena media massa tidak berbadan hukum sangat rentan membuat hoaks,” katanya.
Oleh karena itu, Zakmi menyarankan kepada masyarakat agar mengecek terlebih dahulu media massa yang memberikan informasi, bisa melihat apakah medianya terverifikasi di Dewan Pers.
“Media massa yang sudah terverifikasi jika mereka membuat hoaks, verifikasinya bisa di cabut. Saya harap masyarakat bisa memahami cara membedakan media massa yang benar atau bukan. Tinggal lihat saja di website Dewan Pers. Kalau di Kepri saya rasa media massa sudah bagus semua,” kata Zakmi.
Editor: Ikhwan
Komentar