oleh

Protes ke Pemerintah, Warga Desa Pangke Lakukan Aksi Tanam Pohon Kelapa di Jalan

Karimun, Kepridays.co.id– Warga Desa Pangke, Kecamatan Meral Barat, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau melakukan aksi tanam pohon kelapa di jalan Kapten Tanderan, Kamis (16/5) pagi. Hal itu dilakukan sebagai bentuk protes warga ke pemerintah setempat karena tidak diperbaikinya akses jalan yang mereka gunakan.

Seorang warga bernama Darmawati mengatakan, akibat berlumpur dan licinnya jalan tersebut banyak masyarakat yang mengalami kecelakaan saat sedang melintas di lokasi tersebut.

“Disini sering terjadi kecelakaan. Makanya kami tanami pohon, supaya masyarakat lain yang melintas dapat melihat pohon ini dan bisa sedikit menepi untuk melintas,” ujarnya, Kamis (16/6) siang.

Menurut informasi yang diperoleh, saat hujan turun dilokasi tersebut akan tergenang lumpur merah dan bisa sampai kerumah warga, serta untuk separuh jalan di lokasi tersebut juga dipenuhi pasir yang hanyut terkena air hujan.

“Kalau hujan tanah yang longsor masuk ke dalam rumah kami, padahal sudah disampaikan kepemilik tanah agar dicarikan solusinya namun tidak juga sampai hari ini. Tanah tersebut juga longsor sampai kejalan sehingga banyak pengendara yang jatuh saat melintas,” katanya.

Dia berharap, permasalahan ini cepat diselesaikan oleh Pemerintah, karena dikhawatirkan akan banyak korban yang berjatuhan bila hal tersebut tidak segera ditangani

“Kita sudah tanyakan juga kepada RT, ketua RT hanya bilang sabar. Mau sampai kapan kita sabar, bukan hanya kita saja yang terkena dampak masyarakat yang melintas juga akan terkena,” pungkasnya.

Maka kami berharap pemerintah dapat segera membangun drenase agar tanah yang mengalir tidak sampai kejalan,” katanya.

Tidak hanya itu, pihaknya juga berharap agar Pemerintah Daerah Kabupaten Karimun juga dapat mencari solusi, dan membangun saluran dreinase, agar jalan tersebut tidam terus-terusan tergenang.

Sementata itu, oranh nomor dua di Kabupaten Karimun, Anwar Hasyim mengatakan, pihak pemerintah daerah telah melakuka pengukuran jalan dan meminta kepada masyarakat untuk membongkar tanaman yang ditelakkan di tepi jalan tersebut.

“Tadi kita sudah mengukur jalan itu, dan kita meminya untuk dibongkar, lalu masyarakat menyetujuinya. Kita akan melakuka pengkajian, apakah harus dibangun dreinase atau batu miring untuk mengantisipasi hal ini,” ungkap Anwar saat melakukan peninjauan di lokasi tersebut.

Pihak Pemda meminta waktu kepada masyarakat, hingga pengkajian tersebut selesai dilakukan.

Penulis: Sari
Editor: Ikhwan

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *