Tanjungpinang, KepriDays.co.id – Sebanyak 100 orang pengrajin batik di Kota Tanjungpinang mengikuti sertifikasi yang difasilitasi oleh Badan Ekopnomi Kreatif (Bekraf) Indonesia di Hotel CK Kamis sampai Jumat (13-14/06/19).
Deputi Fasilitasi HKI dan Regulasi, Bekraf, Ari Juliano Gema mengatakan sertifikasi profesi ini tidak ada kewajiban dari negara kepada pengrajin batik untuk mengikutinya. Namun bagi pengrajin batik yang telah mengikuti biasanya akan mendapatkan nilai tambah. Beberapa kali kesempatan kementrian perdagangan ketika mereka mengadakan pamneran, yang diminta itu adalah pengrajin yang sudah memiliki sertifikat Bekraf yang telah difasilitasi.
“Jangan merasa kearifan lokal kita itu udik, dan ketinggalan zaman. Kearifan lokal kita menjadi kekuatan untuk bersaing dengan negra-negara maju. Karena mereka tidak punya kekuatan kekayaan lokal dan budaya yang selama ini kita miliki,” katanya.
Pihaknya antinya akan bekerja sama dengan Pemprov untuk menguji kompetensi para peserta. Karena bagaimanapun juga kompetensi seseorang itu harus bisa dipertanggungjawabkan kepada public, karena konsumen harus mendapatkan produk yang baik berdasarkan hasil kerja baik pula.
“Kompetensi ini namnti dinilai berdasarkan pengetahuan umum dari pekerjaannya, pengetahuan teknisnya, etitut atau sikap kerja, dari peserta,” tambahnya.
Apabila lulus nanti, mereka akan mendapatkan sertifikat profesi dari Badan Basional Sertifikasi Profesi Indonesia (BNSP), karena Bekraf hanya menfasilitasi agar proses ini berjalan.
“Sasarannya, agar pengrajin Batik ini nantinya punya kopetensi hingga dia bisa mempertanggungjawabkan produknya karena kita yakin sekali kalau prosesnya benar yang dilakukan, produknya akan menghasilkan kualitas yang baik,” katanya.
Sementara itu, Walikota Tanjungpinang, H Syahrul SPd berterima kasih kepada Bekraf Indonesai yang mengadakan sertifikasi profesi dalam hal ini pengrajin Batik. Dengan adanya ini akan memperkuat hubungan kemitran antara pemerintah pusat dengan daerah Kepulauan Riau, khususnya Kota Tanjungpinang, dalam pengembangan ekonomi kreatif.
“Saya meminta semua pihak untuk bersinergi menghadapi tantangan yang semakin ketat. Kita perlu memperkuat kemampuan industri kreatif Kota Tanjungpinang, untuk bersaing dengan produk-produk luar. Sehingga perlu sekali pelaku ekonomi kreatif Tanjungpinagn dibekali ilmu bisnis serta sertifikasi profesi sebagai bukti pengakuan tertuslis dibidangnya masing-masing,” katanya.
Wartawan: Munsyi Untung
Editor: Ikhwan
Komentar