oleh

STAI MU Semakin Diminati, Ini Sebabnya

Tanjungpinang, KepriDays.co.id – Banyaknya prestasi yang diukir oleh mahasiswa dan lulus Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul Ulum (STAI-MU) Tanjungpinang, membuat perguruan tinggi yang ada di Batu 11 Tanjungpinang ini menjadi incaran mahasiswa baru.

Mesti calon mahasiswa sudah banyak yang mendaftar, namun pihak kampus tetap membuka pendaftaran gelombang kedua hingga 10 September mendatang.

Menurut Panitia penerimaan mahasiswa baru STAI MU, Taufik Afdal MSi tingginya minat mahasiswa kuliah di kampus ini karena berbagai faktor.

”Salah satunya karena kualitas pendidikan. Ini terlihat dari 82 alumni STAI MU lulus CPNS pada akhir 2018 lalu. Umumnya, lulus STAI MU langsung mendapatkan kesempatan kerja di berbagai perusahaan dan instansi pemerintah, bahkan beberapa diantaranya memilih untuk membuka usaha sendiri,” ucapnya.

Ia menuturkan, selama perkuliahan berlangsung, selain mahasiswa mesti mengikuti rutinitas perkuliahan, potensi yang dimiliki setiap mahasiswa juga selalu diarahkan dan dibina hingga mereka bisa mendapatkan pekerjaan sesuai dengan keinginan mereka.

Taufik yang juga Kepala Prodi Tadris Bahasa Inggris STAI MU ini, menuturkan, jam kuliah, calon mahasiswa memiliki pilihan. ”Selain ada jam kuliah pagi, ada juga jam kuliah sore dan jam kuliah malam. Lokasi kampus yang masih asri juga menjadi daya tarik tersendiri bagi calon mahasiswa karena ingin kuliah di tempat yang tenang dan jauh dari kebisingan,” sebutnya.

Mahasiswa yang kuliah di STAI MU ini, kata Taufik, tidak hanya yang baru lulusan SLTA saja, tapi banyak juga karyawan perusahaan dan pegawai negeri.

Hal yang sama juga dikatakan Suhardiman MPdI yang menyebut, dari empat program studi yang ada di STAI MU, setiap mahasiswanya selalu dibimbing untuk mengikuti berbagai kegiatan di luar kampus yang bisa menunjang prestasi mahasiswa. Tentu dengan bimbingan dosen-dosen yang ditunjuk.

”Di berbagai perlombaan karya tulis, mahasiswa kita berhasil juara untuk tingkat Kepri, bahkan nasional,” sebutnya.

Diterangkan Suhardiman jurusan yang ada di STAI di antaranya Pendidikan Agama Islam Tadris Bahasa Inggris, Ekonomi Syariah dan Pendidikan Guru MI.

”Semua program studi untuk strata satu (S1),” sebutnya.

Diterangkan Suhardiman lebih rinci, selain biaya kuliah di STAI MU yang murah, setiap mahasiswa juga bisa mendapatkan berbagai beasiswa. Mulai dari beasiswa prestasi, beasiswa Kemenag, beasiswa pengembangan usaha dan beasiswa Pemprov, Pemkab dan Pemko di Kepri serta beasiswa dari berbagai perusahaan BUMN maupun swasta.

”Selain biaya semester nya murah, juga bisa dicicil karena salah satu tujuan utama perguruan tinggi itu adalah meningkatkan kualitas masyarakat melalui pendidikan formal,” katanya. Di tempat terpisah, Ketua STAI Miftahul Ulum Tanjungpinang Drs H Amir Husin, MM menyebutkan, alumni kampus tersebut sudah ribuan dan setiap tahun menggelar wisuda.

”Alhamdulillah, selain mayoritas bekerja bahkan ada yang sudah jadi pejabat ada juga yang mampu menciptakan lapangan kerja dengan membuka usaha sendiri,” kata Amir Husin.

Saat disinggung tentang banyaknya alumni STAI yang diterima CPNS pada 2018 lalu, Amir Husin mengaku itu merupakan kebanggaan juga bagi STAI MU karena pegawai negeri masih menjadi pekerjaan yang banyak didambakan sarjana namun hanya sebagian yang mendapat kesempatan untuk bisa diterima.

”Sebagai, pihak kampus kita mendorong mereka dan membantu melengkapi administrasi yang dibutuhkan. Setelah itu, terus kita pantau dari mulai seleksi administrasi hingga pengumuman kelulusan. Alhamdulillah, sampai pengumuman terakhir, ada 82 alumni STAI-MU yang lulus CPNS,” katanya.

Alumni STAI yang lulus CPNS itu tersebar di berbagai daerah, namun mayoritas tersebar di kabupaten dan kota yang ada di Provinsi Kepri, tempat alumni itu berasal.

”Mayoritas mereka lulus CPNS di Pemda di kampung halamannya,” sebutnya.

Setiap libur semester, sambung Amir Husin, sebagian mahasiswa dan dosen gencar sosialisasi ke sekolah-sekolah yang ada di Kepri tentang pentingnya melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

”Bagi lulusan SMA sederajat, terserah mau milih kuliah dimana, yang terpenting mesti melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi sebagai bentuk investasi di hari tua nantinya,” tuturnya.

Ia menuturkan, sebagian, siswa SMA ada yang mengaku tidak akan melanjutkan pendidikannya karena terbentur biaya, lantaran ekonomi orangtuanya yang tidak mendukung. Masalah-masalah yang seperti ini yang perlu hindari.

”Kita tidak ingin ada yang tidak melanjutkan pendidikan karena alasan biaya. Banyak program beasiswa yang bisa menjadi solusi dan tidak semua perguruan tinggi itu yang biayanya mahal,” paparnya.

Pesannya, terpenting menumbuhkan keinginan pelajar melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.

Editor: Roni

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *