BPS Kepri: Penduduk Miskin di Kota Bertambah

Tanjungpinang, Kepridays.co.id– Jumlah penduduk miskin di Provinsi Kepri saat ini sebanyak 128.462 orang. Dari jumlah tersebut, penduduk miskin yang tinggal di perkotaan brtambah.

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepri mencatat, pada periode September 2018-Maret 2019, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan bertambah sebanyak 5.748 orang. Sedangkan daerah perdesaan justru berkurang sebanyak 2.649 orang.

“Persentase kemiskinan di perkotaan naik dari 5,15 persen menjadi 5,33 persen. Sedangkan di perdesaan turun sebesar 0,22 dari 11,26 persen menjadi 11,04 persen,” kata Zulkipli Kepala BPS Kepri, Senin (15/07/19) melalui berita resmi statistiknya.

Dia menjelaskan, penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis Kemiskinan. Garis Kemiskinan dipergunakan sebagai suatu batas untuk mengelompokkan penduduk menjadi miskin atau tidak miskin.

Selama periode September 2018-Maret 2019, garis kemiskinan naik sebesar 4,59 persen, yaitu dari Rp 567.972,- per kapita per bulan pada September 2018 menjadi Rp 594.059,- per kapita per bulan di bulan Maret 2019.

Sementara pada periode Maret 2018-Maret 2019, Garis Kemiskinan naik sebesar 6,22 persen, yaitu dari Rp 559.291,- per kapita per bulan pada Maret 2018 menjadi Rp 594.059,- per kapita per bulan pada Maret 2019.

“Persoalan kemiskinan bukan hanya sekedar berapa jumlah dan persentase penduduk miskin. Dimensi lain yang perlu diperhatikan adalah tingkat kedalaman dan keparahan dari
kemiskinan,” katanya.

Selain harus mampu memperkecil jumlah penduduk miskin, kebijakan kemiskinan juga sekaligus harus bisa mengurangi tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan.

Pada periode September 2018-Maret 2019, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) mengalami kenaikan. Indeks Kedalaman Kemiskinan pada September 2018 adalah 0,591 dan pada Maret 2019 meningkat menjadi 0,689.

Demikian pula halnya dengan Indeks Keparahan Kemiskinan naik dari 0,107 menjadi 0,125 pada periode yang sama
(Tabel 4).

Sementara apabila dilihat pada periode sebelumnya yaitu Maret 2018-Maret 2019 Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) keduanya mengalami penurunan baik di daerah perkotaan maupun di daerah perdesaan.

Apabila dibandingkan antara daerah perkotaan dan perdesaan, nilai Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) di daerah perdesaan lebih tinggi daripada di daerah perkotaan.

Pada Maret 2019, nilai Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) untuk daerah perkotaan sebesar 0,589 sementara di daerah perdesaan sebesar 1,585. Nilai Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) untuk perkotaan adalah 0,100 sedangkan di daerah perdesaan sebesar 0,341. (*)

(Ikhwan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *