Panglima TNI: Pulau Galang Ditakdirkan untuk Operasi Kemanusian

Batam, KepriDays.co.id – Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Danlatamal) IV Laksamana Pertama TNI Arsyad Abdullah bersama pimpinan TNI dan Polri serta unsur FKPD Porvinsi Kepri menyambut kedatangan Panglima TNI Marsekal TNI Dr. (HC) Hadi Tjahjanto dan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Drs. Idham Azis, M.Si di VIP Room Bandara Hang Nadim Batam, Kepulauan Riau, Minggu (08/3).

Kedatangan Panglima TNI dan Kapolri ke Batam adalah dalam rangka menghadiri kegiatan Bhakti Sosial di desa Sijantung Kecamatan Galang yang merupakan pemukiman penduduk yang masih satu Kecamatan, dimana akan dibangun untuk rumah sakit bagi pasien inveksi virus corona (covid-19) serta memberikan pengarahan kepada prajurit TNI dan Polri dilokasi rencana akan di renovasi rumah sakit tersebut.

Dalam pengarahannya Panglima TNI mengatakan Pulau Galang ditakdirkan untuk kegiatan kemanusiaan yaitu pertama kali dijadikan tempat pengungsian Vietnam, kemudain saat ini bersama TNI, Polri dan seluruh komponen masyarakat menyiapkan operasi kemanusian untuk membangun suatu pusat rumah sakit khusus dalam rangka menangani korban covid-19.

“Lokasi ini sangatlah ideal yaitu ditengah hutan kemudian jarak dengan penduduk kurang lebih 3 Km, untuk bisa datang ke lokasi tersebut, dilakukan jalan darat dan laut, lalu Batam memiliki Bandara Internasional yang dapat didaratkan pesawat berbadan kecil maupun lebar,” jelasnya.

Panglima TNI juga menegaskan kepada seluruh prajurit TNI dan Polri, segera melaksanakan kegiatan pegamanan baik di jalan raya maupun dilokasi yang akan dibangun sampai dengan target pembangunan yang ingin dicapai dan fasilitas akan segera tersedia.

“Lalu juga segera dioperasionalkan untuk menampung saudara-saudara kita yang melaksanakan obsevasi dan isolasi di wilayah ini, sehingga diharapkan keluar dari Pulau Galang sudah terbebas dari covid-19,” tegasnya.

Kemudian Panglima TNI mengatakan saat ini sudah mengajukan untuk disiapkan dengan kapasitas 1000 tempat tidur dan ditambah 50 ruang isolasi dengan bertekanan negative, serta dilengkapi dengan filter dari 50 ruangan itu 30 ruangan digunakanan untuk non ICU sedangkan 20 nya untuk ruangan ICU.

“Mudah-mudahan rencana ini bisa terealisasikan dan bisa kita gunakan kepada saudara-saudara kita yang harus melaksanakan observasi dan isolasi apabila ada yang terinfeksi segra kita laksanakan pengobatan,” pungkasnya. (*)

Editor: Roni

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *