Tanjungpinang, KepriDays.co.id-Pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia telah memaksa berbagai aktivitas ekonomi terhenti guna memutus rantai penularan virus tersebut di tengah masyarakat. Namun demikian, Kementerian Pertanian terus berupaya menjamin ketersediaan pangan yang cukup bagi seluruh penduduk Indonesia. Selain jumlah yang cukup, Kementerian Pertanian juga turut aktif dalam memantau perkembangan harga pangan di setiap daerah dengan menugaskan Kostrawil di setiap provinsi melaporkan harga mingguan komoditas strategis di masing-masing provinsi, termasuk Korstrawil Provinsi Kepulauan Riau yaitu BPTP Kepri. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan harga yang biasa terjadi saat memasuki bulan Ramadhan.
Pandemi Covid-19 yang membatasi ruang gerak masyarakat mendorong penggunaan teknologi dalam aktivitas sehari-hari, termasuk dalam bidang pertanian. Salah satu teknologi yang sangat berguna dalam upaya menjamin ketersediaan pangan saat ini adalah pemanfaatan teknologi satelit Sentinel-2 dalam menyediakan informasi pertumbuhan padi di seluruh wilayah Indonesia. Sentinel-2merupakan citra satelit yang memiliki resolusi tinggi dan kembali pada lokasi yang sama setiap 10 hari. Data satelit Sentinel-2 telah banyak dimanfaatkan untuk berbagai bidang seperti perencanaan ruang, pengamatan kondisi agroekosistem air, hutan, serta mengamati kondisi pertanian.
Pemanfaatan teknologi satelit Sentinel-2 dalam bidang pertanian dikembangkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan). Kepala Badan Litbang Dr. Ir. Fadjry DJufry, MSi dalam beberapa kesempatan saat pembinaan peneliti dan penyuluh Balitbangtan selalu menyarankan updating data wilayah dengan penggunaan teknologi ini untuk memantau perkembangan LTT, perencanaan dan kesesuaian agroekosistem secara cepat dan akurat.
Teknologi ini kemudian digunakan oleh BPTP Kepri dalam memantau kondisi terkini fase pertumbuhan padi di setiap kabupaten/kota Provinsi Kepulauan Riau. Informasi pertumbuhan padi dengan teknologi satelit Sentinel-2 ini terbagi dalam 6 fase pertumbuhan padi yaitu Air (penggenangan sebelum tanam), Vegetatif 1 (1-40 HST), Vegetatif 2 (41-64 HST), Generatif 1 (65-96 HST), Generatif 2 (97-112 HST), dan bera. Dengan pembagian fase ini, dapat diketahui data Luas Tambah Tanam (LTT) dan luasan panen secara aktual sehingga ketersediaan pangan dapat diperkirakan di setiap wilayah.
Dr. Ir. Sugeng Widodo, MP selaku Kepala BPTP Kepulauan Riau menjelaskan bahwa ketersediaan data dari citra satelit Sentinel-2 ini sangat berguna bagi pemerintah pusat maupun daerah dalam merencanakan kebijakan terkait penyediaan pangan dengan jumlah yang cukup dan harganya terjangkau. “Sebagai contoh, berdasarkan data Sentinel-2 pada tanggal 30 April 2020, jumlah pertumbuhan padi pada fase Vegetatif 1 (1-40 HST) di Kabupaten Bintan yaitu 4,00 Ha, kemudian yang berada pada fase Generatif 2 (97-112 HST) adalah 56,00 Ha. Berdasarkan data ini, pemerintah daerah dapat mengetahui luasan dan waktu panen yang akan dilakukan petani di Kabupaten Bintan, sehingga dapat dihitung apakah jumlah produksi tersebut memenuhi kebutuhan daerah atau tidak. Jika tidak memenuhi, tentu saja pemerintah daerah harus mengambil langkah cepat untuk menjamin ketersediaan pangan di Kabupaten Bintan”, tambahnya saat memberikan arahan kepada tim BPTP Kepulauan Riau.
Sampaidengan saat ini telah diselesaikan 2 (dua) kabupaten di Provinsi Kepri kondisi keragaan pertumbuhan padi fase vegetative, peta sebaran SDG, dan sedang disusun data dukung lainnya (ketersediaan dan distribusi alsintan, logistik pupuk dan obat-obatan dan Rice Milling Unit/RMU serta kondisi sosial ekonomi petani di Provinsi Kepri. Sehingga data base yang sudah tercatat dengan baik dapat dipergunakan dalam rekomendasi kebijakan bagi Pemerintah Daerah Kepri.
Disusun oleh: Khoiru Rizqy Rambe dan Sugeng Widodo