Di Tengah Pandemi, Petani Lingga Tanam Padi Dukung Lumbung Pangan Wilayah Perbatasan

Lingga, Kepridays.co.id-Meskipun dalam keadaan berpuasa dan ancaman Covid-19, tidak membuat petani patah semangat untuk menanam padi. Seperti yang dilakukan Kelompok Tani Jatayu dan Pangestu Desa Bukit Langkap, Kecamatan Lingga Timur, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau. Tak lepas dari pendampingan Kabid. Pertanian Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lingga serta penyuluh pertanian lapangan (PPL) setempat, mereka mengolah sawah hingga melakukan pindah tanam sejak April lalu. Mereka mulai melakukan pindah tanam sejak tanggal 1 Mei 2020 dan direncanakan berakhir tanggal 10 Mei 2020. Tanam padi ini dilakukan petani secara gotong royong di lahan seluas 10 ha, namun tetap menjaga jarak untuk mencegah peyebaran Covid-19.

Marwanto, PPL di Desa Bukit Langkap mengungkapkan, mereka tetap beraktivitas untuk menjaga kemandirian pangan. “Petani tetap menjaga kemandirian pangan untuk mendukung lumbung pangan wilayah perbatasan,” tutur Marwanto yang akrab dipanggil Mas Momon oleh petani setempat.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lingga, Siswadi, A.Ks. mengungkapkan, ketersediaan pangan, khususnya beras Di Kabupaten Lingga yang merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia, menjadi penting untuk tetap selalu ada di tengah mewabahnya Covid-19.

“Walaupun dalam kondisi pandemi Covid-19, pangan harus tersedia dan masyarakat tak boleh bermasalah dengan pangan. Setelah panen raya di beberapa lokasi sawah yang tersebar di seluruh wilayah Lingga, petani dapat segera lakukan percepatan tanam. “, tegas Siswadi.

Menurut Kepala BPTP Kepri, Dr. Ir. Sugeng Widodo, MP., Kabupaten Lingga merupakan salah satu tulang punggung pangan di Provinsi Kepri, untuk itu BPTP Balitbangtan Kepri siap terus mendukung dari segi kajian dan pendampingan teknologi demi suksesnya kemandirian pangan di Provinsi Kepulauan Riau.

“Saat ini pada musim tanam-2 BPTP Kepri melalui kegiatan lumbung pangan wilayah perbatasan melakukan pendampingan dengan mengintroduksikan teknologi budidaya padi di lahan sawah bukaan baru, dengan menggunakan Varietas Unggul Baru yakni; Inpara 6 FS 100 kg; Inpago 12 FS 50 kg; Inpara 8 SS 100 kg; Inpago 8 SS 150 kg; Inpago 9 SS 100 kg, dan diiringi dengan teknologi tata kelola manajemen air untuk menurunkan kandungan Fe.,” kata Sugeng.

Kepala Desa Bukit Langkap, Sudarmin mengapresasi program Kementan melalui BPTP Kepri yang mendorong terlaksananya kegiatan penanaman padi guna mendukung lumbung pangan wilayah perbatasan. Pasalnya, BPTP Kepri telah memberikan banyak pendampingan teknologi mulai dari benih, pupuk, pestisida, bimbingan teknis.

“Semangat petani ini tentu karena dukungan program pemerintah daerah melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Lingga dan pemerintah pusat dalam hal ini BPTP Kepri. Banyak bantuan yang dirasakan manfaatnya oleh petani untuk pengolahan lahan, tanam dan panen,” terang Sudarmin. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *