LMP Kepri Ajak Semua Elemen Sikapi dengan Bijak Soal TKA Cina di Bintan

Tanjungpinang, KepriDays.co.id – Kedatangan Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China ke Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri mendapat sorotan dari beberapa elemen masyarakat salah satunya Pemuda Pancasila (PP) Kepri dan Mahasiswa setempat. Berbeda dengan Laskar Merah Putih (LMP) Provinsi Kepri.

Sekretaris LMP Provinsi Kepri, Dave Samosir mengajak semua elemen masyarakat untuk menyikapi dengan bijak, jangan seperti ada benturan antara masyarakat dengan pemerintah agar tetap kondusif.

“Kita berharap kondusif, ekonomi kita lagi terpuruk, jangan terkesan wilayah ini kurang kondusif. Ayolah, saya harap kepada semua elemen untuk memandang hal ini dengan bijak, cari solusinya seperti apa kepada masyarakat kepri terutama Binta,” ujarnya, Senin (10/8/2020) disalah satu kedai kopi di Tanjungpinang.

Menurutnya, mengenai pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di PT Bintan Alumina Indonesia (BAI) di Kawasan industri Galang Batang itu ada dewan nasional KEK yang menanganinya.

Dimana segala prodak tersebut berada pada mereka serta lebih paham seperti apa kedatangan para TKA ini. Berikanlah suatu penjelasan kepada masyarakat Kepri bahwa apakah TKA ini benar-benar diperlukan di PT BAI atau tidak.

“Kita mengajak elemen masyarakat terutama dewan nasional KEK yang terpilih dipusat, karena yang kita tau bahwa PT BAI ini berada di KEK dimana kewenangan itu ada pada pusat,” ungkapnya.

Seharusnya mereka bisa melihat keluhan di daerah, jangan seperti ada benturan antara masyarakat dengan pemerintah. Pemda pastinya tidak ingin terjadi hal-hal yang buruk terkait kedatangan TKA tersebut.

Kemudian, diberharap anggota DPR RI yang membidangi masalah ini untuk turun dan melihat langsung kelapangan serta memberikan solusi kepada masyarakat.

“Turunlah ke daerah situ, dengarkan keluhan masyarakat cari solusi apa yang harus dilakukan. Terutama saling menyalahkan bahwa ini tanggung jawab Pemkab Bintan, Pemprov Kepri dan lain sebagainya,” harapnya.

Menurutnya, jangan sampai masalah TKA ini dijadikan sebuah keresahan kepada masyarakat Kepri yang dituding membawa wabah Covid-19. Pada hal, sebagian dari mereka ada juga warga Kepri.

“Kita tau sebagian dari TKA itu ada mahasiswa Kepri yang belajar disana dan akan meniadi tenaga ahli di PT tersebut. Jadi, bukan tenaga ahli asing saja, kalau ditolak menurut saya kurang bijaksana,” jelasnya.

Oleh karena itu, mari memandang ini dengan bijaksana, jangan diriak-riakkan yang bisa membuat masyarakat resah, karena mereka sudah resah.

Dia mengaku tidak menolak kedatangan TKA tersebut karena dirinya yakin bahwa kedatangannya sudah sesuaikan dengan prosedur yang diterapkan pemerintah.

“Kalau saya menolak, itu kan sama saja saya menolak tenaga ahli anak Kepri yang belajar disana, mereka belajar untuk bekerja dan saya juga yakin PT BAI tidak sembarangan dalam mendatangkan tenaga ahli dari sana. Mohon dihargai, mereka capek-capek belajar terus ditolak sama daerahnya,” tegasnya yang juga mengaku tidak ada kepentingan lain dalam hal ini.

Dia juga yakin bahwa pemerintah pusat baik Pemda Bintan dan Provinsi profesional dalam hal ini, masyarakat harap tenang serahkan kepada pemerintah hal ini akan baik baik saja.

Sebelumnya, ratusan TKA asal China dan 27 orang Tenaga TKI masuk ke Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri, Sabtu (8/8/2020) melalui Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF) Tanjungpinang.

Mereka merupakan tenaga ahli kontruksi untuk percepatan pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di PT. Bintan Alumina Indonesia (BAI) di Kawasan industri Galang Batang, Bintan.

Wartawan: Amri
Editor: Roni

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *