Anambas, KepriDays.co.id – Menurut sejarahnya Vihara Gunung Dewa Siantan dulunya dibangun sangat sederhana dengan material kayu dan papan di pinggir laut. Hingga akhirnya lantaran khawatir akan ancaman ombak besar maka pada tahun 1963 direlokasikan di atas tebing.
Turut sebagai objek wisata dikala liburan bagi wisatawan lokal dan luar, Vihara Gunung Dewa Siantan menjadi spot menarik yang dapat dinikmati dengan pemandangan laut lepas dan suasana dari Kota Tarempa dengan bukit-bukit hijau sebagai pagarnya.
Hitsnya lagi, pemandangan itu sangat instagramable apabila diabadikan dengan berswafoto ataupun hunting sendiri atau bersama secara beramai-ramai.
Biasanya Vihara ini akan ramai dikunjungi saat hari besar perayaan Imlek umat Buddha ataupun adanya kunjungan liburan dari para wisatawan luar maupun lokal yang telah mendapatkan izin dari pengurus Vihara.
Hal yang harus dipatuhi saat berkunjung ke Vihara tentunya tidak membuang sampah sembarangan dan dan bersikap sopan santun.
Kepala Dinas Pariwisata Kepri, Buralimar pun turut mengaggumi potensi wisata yang dimiliki oleh daerah yang dinobatkan sebagai pantai tropis terindah di Asia itu.
Dirinya bahkan menyambut positif, keragaman wisata yang dimiliki Anambas yang apabila dikelola dan ditingkatkan dengan baik dapat memberikan dampak positif bagi pemerintah dan juga masyarakat.
Menanggapi wisata religi yang dimiliki Anambas, Buralimar mengharapkan, adanya upaya pendukung seperti akses fasilitas dan sarana hingga catatan sejarah bangunan yang dapat menarik minat wisatawan.
“Wisata religi itu menurut saya juga masuk dalam minat khusus, jadi perlu dipersiapkan lah seperti akses jalan ke sana seperti apa, apakah fasilitas dan sarananya mendukung, selain itu mungkin spot berfotonya semenarik apa dan bagaimana upaya publish nya jadi hal itu perlu dikemas dengan baik,” ucapnya, Senin (23/5/2022).
Ia menuturkan, dalam upaya membangkitkan wisata di daerah, hal yang perlu dilakukan ialah menarik minat yang sesuai dengan keinginan pengunjung bukan keinginan pengelola daerah.
“Jadi jangan kita buat wisata maunya kita gak laku itu, tapi apa maunya wisatawan lah. Intinya kita harus tahu segmen pengunjung kita ini dari mana dan seperti apa,” jelasnya.
Melihat Anambas yang dikelilingi gugusan pulau dan lautan, kata Buralimar, Anambas lebih tepat dijuluki dengan wisata alam dan budaya, karena sudah tercipta indah sedari awal.
“Dengan keindahan dan kekayaan alamnya, Anambas sangat cocok dengan atraksi alamnya. Tinggal bagaimana dibangun fasilitas dan sarananya saja,” tukasnya.
Wartawan : Sutana
Editor: Roni