Lingga, KepriDays.co.id – Wilayah dengan julukan Negeri Bunda Tanah Melayu ini seringkali menjadi perhatian pengunjung dari luar, saat melihat berbagai budaya yang masih dilestarikan.Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kepri, Buralimar menilai hal ini bisa menjadi sarana promosi wisata di Lingga.
Dengan mengandalkan wisata sejarah dan religi, tradisi dan budaya di Lingga bisa digunakan sebagai nilai jual dalam daya tarik para wisatawan.
“Dan ini jadinya wisata minat khusus. Harus ada event-event budaya setiap tahunnya, kalender eventnya harus jelas. Bulan berapa, tanggal berapa, jadi dijual jauh hari,” kata Buralimar kepada TribunBatam.id, Selasa (24/5/2022).
Hal ini menurutnya akan mengundang minat wisatawan, seperti budayawan misalnya.
Dengan membuat event seminar budaya di tempat khusus yang menjadi objek sejarah, akan menambah kesan daya tarik bagi para pengunjung.
“Wisata sejarah tidak bisa sendiri, harus digandeng dengan wisatawan yang lain, mereka jual alam dan budaya juga.
Mungkin misalnya ada keunggulan lain seperti wisata berburu, kan wisata minat khusus itu, digandengkan dengan event budaya. Bisa saja mereka menungjungi istana, Masjid Sultan, dan sebagainya,” jelasnya.
Dengan julukan Negeri Bunda Tanah Melayu, menurutnya Pemda Lingga harus membuat konsep memperkenalkan dan menginformasikan kepada para pengunjung.
Ia menyarankan, agar Dispar Lingga melakukan kolaborasi bersama instansi lain. Dengan menggandeng Dinas Kebudayaan, Dinas Perhubungan, untuk memperkuat promosi wisata.
“Tidak hanya pemerintah saja, tak kuat juga kalau hanya pemerintah saja sendirian. Gandeng juga perusahaan-perusahaan dan lainnya, untuk mengembangkan pariwisata di sana, jadi tak bisa sendiri,” sebutnya.
“Jadi kolaborasi swasta dan masyarakat,” sambungnya.
Wartawan : Sutana
Editor: Roni