Galerifoto – Musabaqah Tilawatil Qur’an dan Hadits (MTQH) 2024 tingkat Kabupaten Kepulauan Anambas resmi digelar Selasa (5/3) hingga Sabtu (9/3) di Masjid Agung Baitul Ma’mur, Kecamatan Siantan.
Peserta MTQH Kabupaten Kepulauan Anambas 2024 sebanyak 290 perserta. Terdiri dari 40 peserta dari Kecamatan Siantan, 27 peserta dari Kecamatan Siantan Tengah, 40 perserta dari Kecamatan Siantan Timur.
Lalu 38 perserta dari Kecamatan Siantan Selatan, 43 perserta dari Kecamatan Palmatak, 26 perserta dari Kecamatan Jemajah, 29 perserta dari Kecamatan Jemaja Timur, 29 perserta dari Kecamatan Siantan Utara, dan 30 peserta dari Kecamatan Kute Siantan, serta 17 perserta dari Kecamatan Jemaja Barat.
Adapun cabang-cabang yang dilombakan, yakni golongan tartil putra dan putri sebanyak 20 orang. Golongan tilawah anak anak putra dan putri sebanyak 20 orang, dan tilawah remaja putra dan putri sebanyak 20 orang, dan tilawah dewasa putra dan putri sebanyak 17 orang.
Bupati Kepulauan Anambas, Abdul Haris didampingi Wakil Bupati Wan Zuhendra dikesempatan itu membuka secara langsung pelaksanaan MTQH.
Abdul Haris kepada peserta MTQH menyampaikan pesan agar bersama mewujudkan masyarakat Qur’ani, mulia dan kokoh dalam persatuan dan kesatuan.
Lalu dia berkata, kekompakan dan kebersamaan melaksanakan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat untuk menuju Anambas yang lebih baik kedepan.
Politisi Partai Persatuan Pembangunan itu juga memberikan motivasi kepada qori dan qoriah agar melakukan yang terbaik untuk dapat bersaing di MTQH ke X tingkat Provinsi Kepulauan Riau yang akan dilaksanakan di Kota Batam, bulan Mei 2024.
“Hendaknya menjunjung tinggi objektif dan tulus ikhlas guna menghindari pikiran yang bersifat subjektif. Dewan hakim harus memegang teguh keadilan dan melaksanakan tugas sesuai sumpah yang diucapkan dengan menghindari pertimbangan yang bersifat pribadi,” pesan Abdul Haris.
Sementara, Wan Zuhendra menjelaskan kegiatan ini menjadi tolak ukur dinamika seni baca Alquran yang berlangsung di Kabupaten Kepulauan Anambas.
Ia menyayangkan apabila pelaksanaan MTQH hanya dipahami dari sisi kegiatan keagamaan tanpa mampu memaknai lebih komprehensif nilai-nilai kemaslahatan menyertainya pemahaman kesadaran.
“Anambas terdiri dari berbagai suku, budaya, golongan yang tempat tinggalnya terpisah dengan lautan namun tetap bersatu dan kokoh menjaga persatuan sehingga akan mampu membawa kebaikan kepada seluruh masyarakat Kabupaten Kepulauan Anambas di masa-masa yang akan datang,” pungkas Wan Zuhendra.
Narasi dan Foto : Yolana Seftia Monisa