Masyarakat dan Wisman Antusias Saksikan Ogoh-Ogoh Bali di Hartmony Lagoi

Bintan, KepriDays.co.id – Bintan Resorts menggelar Hartmony di Kawasan Pariwisata Lagoi, Kecamatan Teluk Sebong selama dua hari yaitu 9-10 Maret 2024.

Hartmony ini dipenuhi dengan rangkaian
pertunjukan yang menggabungkan kekayaan seni budaya Sunda dan Bali.

Ketua Panitia Hartmony, I Wayan Santika mengatakan festival ini bukan sekadar pertunjukan seni biasa,
melainkan sebuah persembahan keindahan harmoni kolaborasi antara dua budaya
dari komunitas Sunda dan Bali yang ada di Pulau Bintan.

“Tentunya dalam acara ini juga melibatkan banyak
pelaku seni, UMKM, masyarakat, dan tentu saja Lagoi Bay kawasan wisata Bintan
Resorts sebagai tempat penyelenggaraan,” ujar I Wayan Santika, Sabtu (9/3/2024).

Tujuan utama acara ini adalah memperkenalkan seni dan budaya Indonesia
melibatkan komunitas lokal kepada wisatawan mancanegara.

Lokasi wisata yang
dipilih sangat penting karena menjadi wadah untuk mengenalkan kekayaan budaya
Indonesia kepada pengunjung internasional.

Penyelenggaraan festival ini bersamaan
dengan perayaan hari raya Nyepi yang identik dengan prosesi Ogoh-Ogoh sehari
sebelumnya, menambahkan nuansa khusus dari festival seni budaya ini bagi
pengunjung.

“Saya mengucapkan terimakasih kepada pemerintah daerah dalam hal ini Pemkab Bintan yang memberikan support bagi umat agama Hindu untuk menggelar acara ini. Begitu juga dengan Bintan Resorts yang memberikan ruang sebesarnya bagi Umat Hindu dalam menyediakan rumah ibadah dan acara seperti ini,” beber pria yang menjadi penduduk Kabupaten Bintan sejak 1997.

Di hari pertama, Sabtu (9/3/2024) acara dimulai dengan berbagai pertunjukan seni budaya Sunda,
mulai dari gamelan Degung Kawih, Tari Jaipong, Tari Kontemporer Sunda, Rampak
Kendang, hingga Musik Arumba.

Lalu dilanjutkan dengan persembahan Tari Pendet dan Tari Cendrawasih yang merupakan seni budaya Bali.

“Keesokan harinya, Minggu (10/3/2024) semua rangkaian acara ditutup dengan prosesi dan pembakaran Ogoh-Ogoh yang menandai dimulainya tahun baru Saka 1946 atau hari Nyepi,” sebutnya.

Prosesi Ogih-Ogoh ini tentu memberikan pengalaman yang spektakuler bagi para pengunjung, menambah kesan yang tak terlupakan dari festival seni dan budaya Hartmony ini.

Dengan demikian, perayaan ini tidak hanya memberikan pemahaman mendalam tentang kekayaan seni dan budaya Indonesia, tetapi juga mengabadikan momen yang penuh makna bagi para wisatawan yang menghadiri acara ini di Bintan Resorts.

“Pengunjung kawasan ini sangat antusias menyaksikan acara ini,,” katanya.

Perwakilan Paguyuban Sunda di Kota Tanjungpinang, Uus Kusdinar, menambahkan dalam acara ini tidak hanya menyuguhkan pertunjukan seni saja. Tetap dalam dua hari ini juga dihiasi dengan
pameran seni lukis tangan seniman dari Pulau Batam dan Bintan.

Selain itu, berbagai
gerai kerajinan tangan, produk fashion, dan kuliner turut meramaikan acara, di
antaranya oleh UMKM Bintan Bekarya binaan Bintan Resorts, Yayasan Lentera Difa,
Wak Lebon Handmade, Sehati Mekar, Nasi Khas Bali, D’jamu, Madu Goerindam, dan banyak lagi.

“Kami dari Paguyuban Pasundan merasa bangga dan mengucapkan terima
kasih kepada Bintan Resorts,” jelasnya.

Dengan melibatkan
Paguyuban Pasundan Kota Tanjungpinang dalam festival Hartmony, kata Uus, merupakan
sebuah kehormatan bagi dirinya.

Sehingga dia sangat berharap kolaborasi dalam bidang seni budaya
akan terus berkembang dan memberikan nilai tambah bagi keindahan perjalanan seni
ini.

“Terimakasih juga atas kesempatan yang berharga ini,” sebut pria yang akrab dipanggil Kang Yus ini.

Sementara itu, PHDI Kabupaten Bintan, Made Sudana
menyampaikan rasa terima kasih atas kesempatan berkolaborasi dalam kegiatan
Hartmony ini.

“Tentunya kami berharap kerjasama ini dapat berlanjut dengan melibatkan lebih
banyak seni budaya nusantara di Pulau Bintan,” ucapnya.

Chief Operating Officer (COO) Bintan Resorts, Abdul Wahab mengungkapkan penghargaan kepada
Paguyuban Pasundan Kota Tanjung Pinang dan Parisada Hindu Dharma Indonesia
Kabupaten Bintan yang telah ikut serta dalam festival budaya Hartmony ini.

“Hartmony ini tidak hanya memperkaya nilai destinasi pariwisata Pulau Bintan bagi
pengunjung, baik dari dalam negeri maupun mancanegara, tetapi juga memberikan
dorongan bagi kolaborasi seni dan budaya antara komunitas lokal dan Bintan Resorts
untuk terus berkembang,” ungkapnya.

Kehadiran Paguyuban Sunda dan komunitas Hindu pada
tahun ini memberikan inspirasi bagi Bintan Resorts untuk terus mendukung serta
mempromosikan kekayaan seni budaya Indonesia di kawasan wisata Bintan Resorts
kepada para pelancong.

“Diharapkan tidak hanya Sunda dan Bali saja yang tampil. Tapi kedepannya semu suku hadir di Kabupaten Bintan,” ucapnya.

Terpisah Sekda Bintan Ronny Kartika mengatakan pemerintah daerah mendukung penuhi segala bentuk event yang digelar di Kabupaten Bintan. Khususnya di Kawasan Pariwisata Lagoi.

“Lagoi merupakan sumber PAD Bintan yang terbesar. Maka segala bentuk event akan didukung penuh oleh Pemkab Bintan,” sebutnya.

Tentunya dengan melihat antusias masyarakat dan wisatawan menyaksikan acara ini. Diharapkan Hartmony ini dapat digelar setiap tahunnya. Bahkan tidak hanya menampilkan budaya Bali dan Sunda saja melainkan budaya-budaya lainnya seperti Melayu, Kalimantan, Batak, Jawa, Papua dan daerah lainnya.

“Banyak yang menyaksikan ogoh-ogoh. Maka diharapkan event seperti terus ada bahkan lebih banyak menampilkan budaya lainnya,” tutupnya.

Wartawan: Ari
Editor: Roni

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *