Pendapatan APBN Kepri Tumbuh 20,15 Persen 2024

Tanjungpinang, KepriDays.co.id – Pendapatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) pada triwulan I 2024 mengalami pertumbuhan yang positif, dimana tumbuh sebesar 20,15 persen dibanding periode tahun sebelumnya.

Hal itu disampikan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (Kanwil DJPb) Kementerian Keuangan Provinsi Kepri Indra Soeparjanto dalam konferensi pers APBN KiTa Regional Kepri di Dompak, Tanjungpinang, Selasa, (23/04/2024).

“Pendapatan APBN di Kepri naik dari Rp2,3 triliun per 31 Maret 2023, menjadi Rp2,8 triliun per 31 Maret 2024,” terang Indra.

Indra menjelaskan peningkatan pendapatan APBN triwulan I 2024 didorong oleh penerimaan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) yang tinggi, yaitu tumbuh 145,62 persen, dari Rp256 miliar per 31 Maret 2023 menjadi Rp629 miliar per 31 Maret 2024.

Menurutnya penerimaan perpajakan menjadi penyumbang terbesar, yaitu sebesar Rp2,2 triliun atau sebesar 77,88 persen dari total pendapatan negara pada Maret 2024.

“Hasil penerimaan ini didukung kinerja kegiatan ekonomi yang baik, aktivitas produksi dan konsumsi yang terjaga, serta transaksi domestik yang stabil dan berkelanjutan, khususnya pada kelompok lapangan usaha (KLU) industri pengolahan,” ungkap Indra.

Sementara realisasi PNBP di Kepri didominasi oleh pendapatan badan layanan umum (4 BLU) dan ditopang dengan adanya kenaikan yang sangat signifikan pada pendapatan PNBP bukan pajak lainnya. Hal ini disebabkan adanya aktivitas penerimaan dari bea lelang dan piutang negara yang dikelola oleh KPKNL Batam.

Selanjutnya untuk penerimaan bea masuk dan bea keluar di Kepri mengalami kontraksi pada Maret 2024 akibat dampak dari adanya penurunan harga komoditas dan kebijakan tarif ditengah aktivitas ekonomi.

“Namun, untuk penerimaan cukai justru mengalami peningkatan yang disebabkan meningkatnya permohonan pemesanan pita cukai (CK-1) hasil tembakau jenis REL pada bulan Maret 2024,” ujar Indra.

Sementara dari sisi belanja APBN, lanjut Indra, total belanja di Kepri telah terealisasikan sebesar Rp3,4 triliun atau 19,68 persen dari total pagu dan mampu tumbuh sebesar 22,8 persen.

Selanjutnya, transfer ke daerah (TKD) telah terealisasi sebesar Rp1,9 triliun atau 24,29 persen dari pagu anggaran atau tumbuh 6,49 persen.

Adapun realisasi belanja pemerintah pusat hingga 31 Maret 2024 sebesar Rp1,5 triliun atau 15.79 persen dari total pagu. Pertumbuhan belanja disebabkan oleh realisasi belanja barang, belanja modal, dan belanja pegawai yang lebih tinggi pada tahun 2023.

“Dari sisi nominal realisasi, belanja kementerian/lembaga didominasi oleh belanja pegawai dan dari sisi pertumbuhan belanja kementerian/lembaga dipengaruhi oleh belanja modal dan bansos yang sejalan dengan HKBN Idul Fitri di bulan Maret 2024,” paparnya.

Lebih lanjut Indra Soeparjanto menyampaikan lonjakan belanja pemerintah pusat yang besar di tahun 2024, antara lain dipengaruhi oleh belanja dalam rangka pentahapan Pemilu 2024 pada satuan kerja KPU dan Bawaslu yang tumbuh hingga 11x lipat dibanding tahun sebelumnya.

Ia mengutarakan peningkatan belanja APBN berkontribusi positif dalam menjaga stabilitas inflasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang memperkuat stimulus aktivitas ekonomi lokal. Salah satunya dengan belanja pegawai yang pada bulan Maret 2024 terealisasikan sebesar Rp573,67 miliar.

Realisasi TKD sampai Maret 2024 tercatat sebesar Rp1.953,35 miliar mengalami peningkatan 6,49 persen dibanding sebelumnya.

Berikutnya realisasi transfer kas daerah (TKD) tertinggi secara nominal ada pada Pemprov Kepri sebesar Rp470,92 dan tertinggi secara persentase pada Kota Tanjungpinang sebesar Rp194,51 miliar atau 28,08 persen dari pagu.

Sedangkan Pemda dengan persentase realisasi terendah, pada Kabupaten Lingga 20,45 persen dari pagu dan Kabupaten Anambas 21,45 persen dari pagu.

“Kinerja APBN Kepri yang positif menjadi modal kita dalam menjalani tahun 2024. Untuk itu, kesehatan dan kredibiltas juga akan terus bersama kita jaga dan dikelola dengan penuh kehati- hatian agar terus mampu melindungi kesejahteraan masyarakat melalui perekonomian Kepri yang terjaga dari berbagai guncangan,” ujarnya.

Wartawan: Sutana
Editor: Roni

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *