Sekarang Warga Bintan Bisa Laporkan Terjadi Bencana Lewat Aplikasi Sipedina

Bintan, KepriDays.co.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bintan meluncurkan aplikasi Sistem Peringatan Dini Bencana (Sipedina) di Halaman SMPN 1 Bintan di Kijang Kota, Kecamatan Bintan Timur, Jumat (6/9/2024).

Sipedina ini diresmikan penggunaannya oleh Sekda Bintan Ronny Kartika. Disaksikan oleh seluruh stakeholder yang tergabung dalam Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) serta instansi lainnya.

Sekda Ronny mengatakan Pemkab Bintan memberikan apresiasi kepada BPBD Bintan. Sebab telah melahirkan aplikasi yang menjadi trobosan proyek perubahan. Aplikasi ini dapat diunduh melalui play store smartphone (Hp).

“Terimakasih kepada Ibu Ramlah yang merupakan Kalaksa BPBD Bintan. Karena dialah yang menggagas aplikasi ini,” ujar Ronny.

Kabupaten Bintan secara teori tidak mask kategori kadar bencana yang tinggi. Namun faktanya rentang waktu dari Januari-Agustus 2024 sudah terjadi berbagai bencana seperti kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sebanyak 174 kejadian, cuaca ekstrim 24 kejadian, banjir dan longsor 6 kejadian serta kebakaran gedung 1 kejadian.

Artinya ada atau tidaknya bencana sangat diperlukan adanya mitigasi yaitu pencegahan atau persiapan lebih awal.

“Selama ini masyarakat bingung mengadu ke siapa jika mengetahui lebih awal ketika ada potensi bencana maupun telah terjadi bencana. Maka dengan aplikasi inilah masyarakat bisa menyampaikan kejadian itu,” jelasnya.

Aplikasi ini tercantum nomor-nomor kontak yang dapat dihubungi oleh masyarakat maupun instansi jika menemukan atau mendapati terjadinya karhutla, banjir, tanah longsor maupun angin kencang.

Dengan aplikasi ini penanganan akan dilakukan secara cepat. Karena sudah terbentuk kerjasama antar instansi dengan pola komprehensif secara pentahelix antara BPBD Bintan, TNI/Polri, BMKG, Basarnas Tanjungpinang dan lainnya.

“Tentunya kita tidak dapat menolak takdir yang diberikan oleh Allah SWT. Maka harus ada mitigasi dari pencegahan awal sampai dengan penanganan seefektif mungkin. Itu semua ada di dalam aplikasi,” katanya.

Kalaksa BPBD Bintan Ramlah, mengatakan Aplikasi Sipedina ini merupakan sistem yang dibuat oleh BPBD Bintan untuk mitigasi sampai dengan penanganan bencana. Di dalam aplikasi ini ada modul terkait kebencanaan.

“Apabila masyarakat melapor bencana melalui aplikasi. Akan timbul tanda bunyi berisikan informasi jika itu bencana besar sementara kalau bencana kecil akan timbul kode,” sebutnya.

Kemudian aplikasi itu juga tertera jumlah kejadian bencana setiap bulan. Lalu ada informasi yang mengedukasi terhadap kebencanaan dan kajian resiko bencana.

Untuk mengoperasikan aplikasi ini pihaknya telah menyiapkan 5 operator di BPBD Bintan. Operator ini yang akan menjawab seluruh laporan yang masuk hingga mengkoordinasikan ke stakeholder terkait penanganannya.

“Sementara ini baru 5 operator. Mereka dapat sudah dapat pelatihan dari tim ahli. Namun kedepannya akan terus bertambah. Diharapkan masyarakat dapat bekerjasama untuk melaporkan jika mendapati potensi ataupun kejadian bencana,” ucapnya.

Wartawan: Ari
Editor: Roni

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *