Oleh :
Suyono Saeran
Anggota Tim Percepatan Pembangunan Provinsi Kepri
Di awal kepemimpinan Ansar Ahmad sebagai Gubernur Kepulauan Riau pada tahun 2021 kondisi Indonesia dan juga Kepulauan Riau sedang tidak baik-baik saja. Bahkan dalam skala global situasi dihadapkan pada kondisi yang sulit dikarenakan pandemi covid-19 yang mewabah di hampir seluruh negara dan daerah. Berbagai aktivitas ekonomi, sosial, industry, pariwisata, pendidikan, kesehatan dan sebagainya melambat bahkan secara grafik menunjukkan angka yang terus mengalami penurunan.
Namun kondisi tersebut tidak menurunkan semangat Ansar Ahmad yang baru saja dilantik sebagai Gubernur untuk melakukan berbagai upaya agar Kepulauan Riau terbebas dari krisis ekonomi.
Di tengah pertumbuhan ekonomi yang terkontraksi minus 3,80 persen, tingginya angka pengangguran dan angka kemiskinan yang terus naik tajam, membuatnya harus memutar otak dan mengerahkan seluruh kemampuan agar Kepri tetap tumbuh sesuai ekspektasi.
Dan upaya itu berhasil karena dedikasi kerja Ansar Ahmad diberikan dengan sepenuh hati. Melalui kerja sama dengan seluruh stakeholder, Provinsi Kepulauan Riau telah mampu melewati badai pandemi. Kepri telah tumbuh dan bangkit sebagai daerah dengan pencapaian yang mencengangkan.
Hal ini ditandai dengan bergeraknnya aktivitas sosial, kegiatan ekonomi, industri kembali pulih, gerak pembangunan kembali melaju dan kesejahteraan masyarakat semakin membaik.
Selama 3,5 tahun masa kepemimpinannya, berbagai indikator makro pembangunan di Provinsi Kepulauan Riau kembali membaik dan menujukkan trend positif. Pada indikator pertumbuhan ekonomi, di tahun 2020 ekonomi Provinsi Kepulauan Riau terkontraksi sebesar -3,8%, pada tahun 2023 tumbuh melijit mencapai 5,2%.
Angka ini lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi secara nasional 5,02%. Bahkan pertumbahan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau menjadi yang tertinggi di Pulau Sumatera.
Tingkat inflasi year on year tahun 2023 sebesar 2,86%, lebih kecil jika dibandingkan dengan inflasi tahun 2022 sebesar 5,51%. Trend persentase penduduk miskin di Kepri juga terus menurun. Pada tahun 2023 persentase penduduk miskin di Provinsi Kepri sebesar 5,69%. Angka ini lebih rendah dari angka nasional yang mencapai 9,36%. Penurunan tahun 2023 ini merupakan yang paling terendah sejak tahun 2015.
Pada tahun 2023 gini ratio Provinsi Kepulauan Riau sebesar 0,34, capaian ini lebih rendah dari nasional yang mencapai 0,388. Angka indeks pembangunan manusia (IPM) Kepri pada tahun 2023 sebesar 79,08. Capaian IPM ini merupakan yang tertinggi di Pulau Sumatera dan terbaik ketiga secara nasional.
Dalam neraca perdagangan nilai ekspor Kepri sampai bulan Juni 2024 sebesar 1.900. 577.933 US Dollar dengan nilai impor 1.017.883.556 US Dollar.
Realisasi investasi asing tahun 2021 sebesar 15,23 trilyun rupiah dan sampai bulan juni tahun 2024 seesar 8,22 trilyun rupiah. Di tingkat Nasional jumlah investasi asing yang masuk ke Kepulauan Riau menduduki peringkat ke 7 dari 34 Provinsi yang ada di Indonesia.
Sementara itu jumlah investasi dari dalam negeri tahun 2021 sebesar 9,77 trilyun rupiah dan sampai bulan Juni 2024 jumlah investasi dalam negeri yang masuk ke Kepri sebesar 2,05 trilyun menduduki peringkat 18 secara nasional.
Kepulauan Riau memang daerah yang semakin seksi dan gemoi bagi investor. Apa lagi Gubernur Ansar Ahmad mengeluarkan berbagai kebijakan yang memberikan kemudahan bagi setiap investasi yang masuk ke Kepulauan Riau.
Kepariwisataan Kepulauan Riau pasca pandemi Covid 19 juga terus menggeliat dengan jumlah kunjungan wisatawan asing dan domestik yang terus naik. Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) ke Provinsi Kepulauan Riau selama bulan Mei 2024 tercatat sebanyak 124.322 kunjungan atau mengalami peningkatan 20,83 persen dibanding bulan sebelumnya. Sementara itu, jika dibandingkan dengan Mei 2023, terjadi peningkatan sebesar 25,12 persen.
Wisman yang berkunjung ke Provinsi Kepulauan Riau pada bulan Mei 2024 didominasi oleh wisman berkebangsaan Singapura mencapai 48,52 persen dari jumlah wisman Mei 2024. Hal ini menjukkan Kepri masih menjadi tujuan wisata yang favorit apalagi Presiden Jokowi sudah mengeluarkan kebijakan tentang bebas visa on arrival bagi wisatawan asing yang masuk ke Kepulauan Riau beberapa minggu yang lalu.
Tingkat pengangguran terbuka di Provinsi Kepri ketika Ansar Ahmad pertama kali dilantik sebagai Gubernur pada tahun 2021 sebesar 10,12%. Pada tahun 2023 mengalami penurunan yang signifikan, di mana tingkat pengangguran terbuka di Kepulauan Riau tinggal 6,8%.
Data statistik indikator makro pembangunan ini menujukkan capaian pembangunan Provinsi Kepulauan Riau dalam 3,5 tahun kepemimpinan Ansar Ahmad semakin membaik. Tentu dengan membaiknya capaian pembangunan ini diharapkan semakin membaiknya kesejahteraan masyarakat di daerah yang terdiri dari 7 kabupaten dan kota ini.
Di sisi lain Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau terus mengkaselerasi berbagai pembangunan infratruktur proyek strategis di tujuh kabupten/kota diantaranya : program Kepri Terang, dengan mensasar masuknya listrik ke pulau-pulau, kampung-kampung dan masyarakat pedesaan serta revitalisasi Akau Potong Lembu sebagai pusat kuliner dan destinasi baru di Tanjungpinang.
Di sisi lain, Gubernur Ansar Ahmad juga melakukan penataan kawasan Pulau Penyengat, kawasan Tepi Laut Gurindam 12, optimalisi pemanfaatan dan pembangunan gedung baru Lembaga Adat Melayu (LAM) serta anjungan Dekranasda sebagai pusat promosi produk UMKM di Kota Tanjungpinang.
Tidak hanya itu, melalui kebijakannya Ansar Ahmad meningkatkan jalan lingkar Tanjung Pinang – Bintan, percepatan realisasi pembangunan jembatan bebas hambatan Batam-Bintan dan pengembang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batam Sekupang Interantional Health .
Tidak cukup disitu, Ansar Ahmad juga meneruskan pembangunan jalur lintas timur Kabupaten Bintan, pembangunan spam regional, pelabuhan pengumpan regional Kota Segara Tanjung Uban di Bintan, pengembangan kawasan Bandara Raja Haji Fisabilillah, industrial warehouse complex, pelabuhan multi fungsi Parit Perempak dan perpanjangan landasan Bandara Raja Haji Abdullah di Kabupaten Karimun.
Di wilayah utara, Ansar Ahmad membangun pelabuhan Samudra Teluk Buton di Kabupaten Natuna dan pelabuhan logistik terpadu Teluk Durian di Kabupaten Kepulauan Anambas.
Di Kabupaten Lingga, Ansar Ahmad juga membangun jembatan, jalan, rehab rumah Suku Laut, revitalisasi Masjid Jami Sultan Lingga, persiapan pembangunan bendungan Jelutung serta pembangunan base transceiver station (BTS) di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar di kepri dalam rangka memenuhi kebutuhan jaringan internet bagi masyarakat.
Untuk memenuhi pelayanan kesehatan bagi masyarakat, Gubernur Ansar Ahmad membangun Rumah Singgah Mahligai Keris di Kota Batam dan Rumah Singgah Raja Ahmad Engku Haji Tua di Jakarta, yang diperuntukkan membantu dan menfasilitas masyarakat Kepri kurang mampu yang melakukan perawatan kesehatan.
Melalui kebijakan dan loby Ansar Ahmad ke pemerintah pusat, Kepulauan Riau berhasil memperoleh anggaran Inpres Jalan Daerah (IJD) senilai Rp 609 milyar untuk membangun jalan sepanjang 76,13 kilometer dan jembatan 270 meter yang dibangun di enam kabupaten dan kota di Kepulauan Riau.
Tidak hanya pembangunan insfrastruktur, dalam kepemimpinan Ahmad Ahmad juga fokus pengembangan dan pengingkatan kualitas sumber daya manusia, penguatan ekonomi masyarakat dan pemberdayaan masyarakat.
Hal ini dapat dilihat dari kebijakan Ansar Ahmad yang memberikan subsidi sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) sejak tahun 2022-2024 dengan penerima manfaat 38.450 peserta didik. Dan mulai tahun 2024 seluruh siswa SMA, SMK dan SLB mendapat bantuan seragam gratis.
Pemberian bea siswa kepada mahasiswa, sepanjang tahun 2023-2024 juga telah dilaksanakan dan diterima oleh 2.914 orang mahasiswa. Para guru dan tenaga kependidikan juga diberikan insentif agar bisa lebih meningkatkan kinerja sebagai ujung tombak dalam pembangunan sumber daya manusia di Kepulauan Riau.
Program peningkatan kapasitas, kemampuan dan pengetahuan pelaku UMKM sejak tahun 2022-2024 dengan akumulasi penerima manfaat sebanyak 2.215 pelaku UMKM. Bagi pelaku UMKM juga diberikan program pemberian pinjaman modal lunak dengan bunga 0% agar bisa eksis, tumbuh dan naik kelas. Gubernur Ansar Ahmad juga memfasilitasi produk UMKM dengan menyediakan alat sterilisasi yang secara standar kesehatan diakui.
Untuk memberikan dorongan dan motivasi kerja yang tinggi, Gubernur Ansar Ahmad memberikan insentif RT/RW sejak tahun 2022-2024 dengan penerima manfaat 9.488 orang per tahun. Pemberian insentif bagi kepala desa dan lurah serta pemberian bantuan rumah ibadah sejak tahun 2022-2024 sebanyak 2.353 paket penerima. Insentif yang sama juga diberikan kepada Posyandu, guru-guru taman pengajian Al quran, takmir masjid, Babinkamtibmas, Babinsa dan Babinpotmar.
Berbagai program yang telah dilaksanakan dan akan terus ditingkat. Karena hal ini merupakan bagian dari upaya dari pemerintah daerah di bawah kepemimpinan Ansar Ahmad untuk mewujudkan Kepulauan Riau yang makmur, berdaya saing dan berbudaya.
Capaian pembangunan Provinsi Kepulauan Riau yang semakin baik dan terus meningkat ini tentu tidak terlepas dari buah kerjasama, usaha dan ihktiar semua pihak. Mulai dari pemerintah pusat, ketua dan anggota DPRD Kepri , forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda), bupati/walikota se-Provinsi Kepulauan Riau, pimpinan dan staf organisasi perangkat daerah Provinsi Kepri, dunia usaha dan industri, perguruan tinggi, tokoh adat, tokoh masyarakat, lembaga swadaya masyarakat, pers, serta seluruh lapisan masyarakat Kepulauan Riau tanpa terkecuali.
Bersempena 3,5 tahun kepemimpinan Ansar Ahmad, tentu jadi momentum untuk terus melanjutkan pembangunan menuju Indonesia Maju dan Kepulauan Riau yang semakin seksi dengan berbagai pencapaian agar implementasi pembangunan yang maju, makmur dan merata terwujud secara menyeluruh bagi masyarakat Kepri. ***