Closing Statment, Lis-Raja dan Rahma-Rizha Dalam Debat Pertama Pilkada Tanjungpinang

Tanjungpinang, KepriDays.co.id – Debat pertama Calon Walikota dan Wakil Walikota Tanjungpinang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tanjungpinang, Sabtu (19/10/2024) malam di Hotel CK Tanjungpinang.

Dalam debat tersebut terjadi 6 sesi hingga selesai. Moderator debat akhirnya mempersilahkan kedua pasangan calon (paslon) dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Tanjungpinang 2024 untuk memberikan closing statment.

Paslon Nomor Urut 1 Rahma-Rizha dimulai dengan waktu 3 menit. Rizha mengatakan, bahwa jika mereka terpilih tidak akan membebani segala sesuatu dengan APBD Kota Tanjungpinang.

Dia bersama Rahma akan berusaha mengambil segala sisi seperti CSR, bantuan segala jenis anggaran dari pusat, apalagi untuk pendidikan dalam membangun Kota Tanjungpinang.

“Jadi kami tidak serta merta hanya mengandalkan APBD. Tapi berusaha mencari, meloby, anggaran dari pusat dan CSR untuk membangun Tanjungpinang,” ujarnya.

Sedangkan Rahma diakhir sesi closing statment menyatakan dengan tegas bahwa, pasangan Rahma-Rizha no dinasty dan pasangan ini berkomitmen tidak akan mengambil apapun yang bukan haknya.

“Saya tegaskan, pasangan Rahma-Rizha no dinasty. Saya tidak punya keluarga yang namanya jabatan politis, maka izin kami siap mendidikasikan diri untuk Kota Tanjungpinang,” ucap Rahma.

1. Rahma-Rizha dan 2. Lis-Raja

Sementara Paslon Nomor Urut 2 Lis-Raja, dalam closing statmentnya selama 3 menit disampaikan oleh Lis Darmansyah. Dia terlebih dulu menyapa seniornya, yakni, Ibu Suryatati Amanan yang merupakan Mantan Walikota Tanjungpinang pertama, dan kemudian Istri Almarhum Syahrul Walikota Tanjungpinang 2018-2023.

“Kami berdua sebagai budak kampung sini, maju serta merta untuk bekerja dan mewakafkan diri demi kemaslahatan Kota Tanjungpinang dengan tagline Tanjungpinang Berbenah,” kata Lis.

Lis juga menyampaikan, sebagai anak negeri dirinya bersama Raja Ariza, tidak ingin Tanjungpinang larut dalam keterpurukan, semraut dalam penataan dan makin jaub dari kesejahteraan.

“Masyarakat harus terjamin dengan hak-haknya mau itu kesehatan dan pendidikan, dan pelayanan publik yang mudah didapatkan,” ucap Lis.

Terakhir Raja Ariza hanya membacakan sebait Gurindam 12 pasal 11, sekaligus menutup debat yang diadakan oleh KPU Tanjungpinang.

Editor: Roni

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *