Anambas, KepriDays.co.id – Bupati Anambas, Abdul Haris mengusulkan tiga kecamatan agar mendapatkan jam operasianal listrik selama 24 jam. Kecamatan yang diusulkan itu yaitu Siantan Utara, Jemaja Barat dan Siantan Timur.
“Ya benar, kita sudah meloby ke PLN untuk melayani warga selama 24 jam,” ujar Haris kepada KepriDays.co.id, Senin (13/1/2025).
Haris menerangkan, sudah sepatutnya tiga kecamatan ini dilayani listrik penuh. Salah satu alasannya, karena jumlah penduduk yang sudah memenuhi syarat dari PLN.

“Selama ini kan hanya 12 jam. Jam 5 sore hidup, jam 6 paginya mati,” ucap dia.
Jika listrik sudah menyala 24 jam, Haris yakin perputaran ekonomi di daerah tersebut bakal berjalan normal. Tidak hanya itu, pelajar pun bisa belajar dengan nyaman di sekolah.
“Semoga segera terealisasi,” harap Haris.
Terpisah, Kepala Unit Layanan Pelanggan (ULP) PLN Anambas, Rafky Chandra menyatakan, bahwa pihaknya terus berkordinasi dengan pimpinan di Pekanbaru untuk segera realisasikan usulan dari Bupati.
Sambil usulan disetujui, pihaknya telah menyiapkan maintance mesin pembangkit supaya tidak mengalami kerusakan jika hidup selama 24 jam.
Menurutnya, sebelum beroperasi selama 24 jam, tentunya butuh persiapan yang matang, baik dari rekrutmen anggota dan peningkatan mesin serta hal-hal pendukung lainnya juga harus di persiapkan terlebih dahulu.
“Kita juga sudah melakukan penambahan anggota baru untuk wilayah yang nantikan akan di operasi 24 jam. Selain itu tangki minyak sudah disiapkan dengan berukuran besar,” terang Rafky.
Ia memastikan listrik menyala 24 jam bakal terealisasi paling lama pada Maret mendatang.
“Ini sudah masuk prioritas nasional. Tapi saya belum bisa pastikan juga. Semoga fepat terealisasi,” kata Rafky.
Sementara, warga Siantan Timur, Junaidi menyambut baik peningkatan layanan listrik dari PLN.
Baginya, dengan listrik hidup selama 24 jam diharapkan bisa membantu memperlancar ekonomi masyarakat.
“Saya kan buka usaha balok es, tentu terbantu. Kalau listrik hidup, saya akan terus kembangkan usaha saya,” ujar Junaidi.
Selama ini, dalam menjalankan bisnis balok es ia kerap mengalami rugi. Karena harus menghidupkan mesin genset yang memakan biaya besar.
“Semoga cepat terlaksana. Kalau bisa sebelum bulan Ramadhan lah. Itu saja harapan kami,” pungkas Junaidi.
Wartawan: Yolana
Editor: Roni