Basyaruddin Idris Meradang Perusahaan Berbisnis Bawa Nama Tokoh dan Lembaga Melayu di Batam

Batam, KepriDays.co.id – Tokoh Muda Melayu yang merupakan Ketua Pemuda Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) Indonesia, Dato Basyaruddin Idris alias Tok Oom, meradang ada perusahaan berbisnis membawa nama tokoh dan lembaga melayu di Kota Batam.

Bahkan sangat jengkelnya, Tok Oom mengatakan, kenapa harus bawa-bawa nama tokoh dan lembaga melayu dalam merebut bisnis, ini sesuatu yang aneh bin ajaib.

“Setelah saye telusuri, ternyata ade penugakan WTO selama 30 tahun dan diberi waktu 1 tahun untuk penyelesaiannya tapi tidak diselesaikan.
Saye sebagai anak melayu sangat miris dalam bisnis perebutan lahan dengan menjual name melayu,” kesal Tok Oom yang juge Ketua GM BP3KR, Rabu (26/3/2025) kepada KepriDays.co.id.

Diketahui awalnya, ada penguasaan lahan oleh perusahaan konsorsium PT. Pasifik di Batam, ratusan hektar lahan dipindahkan dari investor ke PT tersebut yang berada di Nongsa, Batam Center dan Sagulung.

Adapun pencabutan lahan itu dari perusahaan, seperti, PT. Dani Tasha Lestari di Nongsa Batam dan PT. Synergi Tharada yang mengelola Pelabuhan Ferry Internasional Batam Center.

Oleh karena itu, Oom yang juge Pengurus LAM Provinsi Kepri, meminta kepada yang bersangkutan kedua PT yang sedang beradu di Pengadilan, jangan membawa nama melayu atau tokoh melayu dalam persoalan ini.

“Berbisnis ya bisnis aja. Melayu jangan dibawa dalam berbisnis,” kata Tok Oom yang masih kesal dengan kabar tersebut.

Editor: Roni

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *