Butuh 15 Tahun Penelitian Vaksin MR Berbahan Halal

Tanjungpinang, KepriDays.co.id – Bikin kaget bukan kepalang, ternyata penelitian vaksin MR berbahan halal butuh waktu yang tidak sedikit yaitu 15 tahun hingga 20 tahun.

Lamanya waktu itu tentu ada penyebabnya dan sudah dibahas MUI bersama Kemenkes RI saat pertemuan Kadinkes Provinsi se-Indonesia.

Menurut Kadinkes Kepri Tjetjep Yudiana yang hadir pada pertemuan tersebut, paling cepat vaksin berbahan halan diteliti sekitar 10 tahun.

“Tapi biofarma sebagai pemasok vaksin MR saat ini, terus berusaha meneliti bahan halal untuk vaksin MR. Jika memang bahannya bisa digunakan selain hewan, sangat baik dan kita menunggu itu,” kata Tjetjep kepada KepriDays.co.id.

Tjetjep pun menjelaskan, dalam pembahasan ada usulan menggunakan hewan Sapi selain Babi, namun opsi tersebut tidak bisa digunakan karena bisa saja penyakit Sapi terbawa ke dalan vaksin MR saat ini.

“Pembahasannya cukup lama, sehingga karena memang situasi darurat maka vaksin MR saat ini tetap dilanjutkan dengan Fatwa Mubah dari MUI,” ujarnya.

Sementara, Tjetjep menambahkan, untuk vaksin MR yang dilaksanakan sudah mencapai 25 persen di Provinsi Kepri dari target kurang lebih 608.000 jiwa.

“25 persen itu 7 kab/kota se-Kepri. Untuk umum sama kita laksanakan pada September mendatang,” ucapnya. (RNN)