Jakarta, KepriDays.co.id – Lion Air Group menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada tim penyelam TNI Angkatan Laut, Komite Nasiional Keselamatan Transportasi (KNKT) beserta pihak terkait lainnya yang telah melakukan pencarian dan menemukan salah satu kotak hitam (black box) yaitu alat perekam suara di ruang kemudi pilot (Cockpit Voice Recorder/ CVR) pesawat Lion JT-610 pada 14 Januari 2019.
Selain CVR, Lion Air juga menerima konfirmasi dengan ditemukan berupa benda lainnya yang diduga adalah bagian dari jenazah (body part).
Menurut Danang selaku Corporate Communications Strategic of Lion Air, Lion Air secara resmi telah menyerahkan CVR kepada KNKT. Sedangkan benda yang diduga body part kepada Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri.
“Tujuannya guna proses lebih lanjut, yang akan dilakukan sesuai prosedur,” terangnya.
Sedangkan untuk diketahui sebelumnya, Pesawat Lion Air JT-610 Rute Soekarno-Hatta, Cengkareng menuju Pangkalpinang mengalami kecelakaan setelah 13 menit lepas landas, Senin (29/10/2018). Pesawat yang masih tergolong baru tersebut dipastikan jatuh di laut pada koordinat S 5’49.052” E 107’ 06.628” sekitar perairan Kerawang.
Pesawat lion sendiri lepas landas dari Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta pukul 06:20 WIB menuju Pangkalpinang. Setelah 13 menit mengudara pesawat jatuh.
Pesawat mengangakut 178 penumpang dewasa satu penumpang anak-anak dan dua penumpang bayi termasuk dalam penerbangan ini ada tiga pramugari sedang pelatihan dan satu teknisi.
“Pesawat dengan regitrasi PK-LQP jenis Boieng 737 MAX 8. Pesawat ini buatan 2018 dan baru dioperasikan oleh Lion Air sejak 15 Agustus 2018 . Pesawat dinyatakan laik operasi,” katanya melalui rilis yang diterima KepriDays.co.id.
Pesawat dikomandoi Capt. Bhavye Suneja dengan copilot Harvino bersama enam awak kabin atas nama Shintia Melina, Citra Noivita Anggelia, Alviani Hidayatul Solikha, Damayanti Simarmata, Mery Yulianda, dan Deny Maula.
Kapten pilot sudah memiliki jam terbang lebih dari 6.000 jam terbang dan copilot telah mempunyai jam terbang lebih dari 5.000 jam terbang.
“Lion air sangat prihatin dengan kejadian ini dan akan berkerjasama dengan instansi terkait dan semua pihak sehubungan dengan kejadian ini,” katanya.(*)