Tanjungpinang, KepriDays.co.id – Kejadian bocah meninggal karena hanyut terseret banjir sudah kerap terjadi. Setidaknya Selama 2017 dan awal 2019 sudah tiga kasus serupa terjadi.
Pertama korban boccah bernama Arya (5 Tahun) yang meninggal dunia hanyut terseret arus di parit Perumahan Mahkota Alam Raya Permai, RT 6 RW I, Kelurahan Pinang Kencana, Kecamatan Tanjungpinang Timur, Kamis (11/5/2017) pukul 07:30 Wib.
Dua hari pencarian Arya, bocah yang hanyut di parit Perumahan Mahkota, akhirnya ditemukan di sekitar aliran sungai, di Jalan Lembah Merpati KM 13, Kampung Sidomakmur, Tanjungpinang, Jumat (12/5/2017) pukul 15:15 WIB.
Sebelum hanyut diketahui Arya (5) bermain bersama anak lain saat hujan turun. Bahkan saat dia terpeleset jatuh, dia sempat meminta tolong kepada abang kandungya, Geven (10).
Geven mengatakan, waktu itu adiknya bermain di sekitar pekarangan rumahnya, sedangkan dirinya berada tepat di depan rumahnya sedang bermain juga.
Kedua Latifa (3) juga meninggal dunia terseret arus parit saat hujan deras di Kuantan. Hujan lebat yang mengguyur Kota Tanjungpinang, Selasa (30/10/18) siang itu memakan korban.
Latifa diketahui hanyut terseret arus parit besar yang ada di Gang Putri Ledang 8, Jalan Kuantan saat bermain saat hujan turun. Menurut penuturan warga di lokasi, orang tua anak tersebut sedang kerja saat kejadian. Anak tersebut bersama abangnya.
Setelah dilakukan pencarian, Badan Pencarian dan Pertolongan Kota Tanjungpinang bersama Polres Tanjungpinang memastikan balita usia 3 tahun yang hilang terseret arus air parit ketika hujan lebat di daerah Kuantan Tanjungpinang telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Ketiga adalah Putra (9) juga hanyut dan meninggal dunia terseret arus air parit di Batu 5 bawah, tepatnya di simpang anggrek merah.
Putra (9) meninggal dunia setelah terseret arus parit yang deras. Menurut penuturan warga di lokasi peristiwa tersebut terjadi Jumat (18/01/19) pagi sekitar pukul pukul 05.30 WIB di Jalan Gatot Subroto Batu 5 bawah Kota Tanjungpinang tepatnya persimpangan anggrek merah.
Kejadian tersebut berawal saat Ibu korban bernama Lilis Suryani bersama dua orang anaknya (salah satunya korban) berangkat dari rumah untuk berjualan kue. Namun saat sampai di simpang Anggrek Merah, karena jalan banjir korban memutar arah.
Namun nahas, saat memutar arah motor yang dikendarai Lilis terpeleset dan jatuh mengakibatkan anaknya jatuh ke parit dan hanyut terseret derasnya arus.
Kemudian barulah pukul 07.00 pagi korban ditemukan dalam keadaan sudah meninggal dunia, kemudian di bawa ke RSUD Tanjungpinang.
Kejadian ini mengingatkan kepada kita untuk lebih berhati-hati dalam segala hal. Jangan biarkan anak bermain saat hujan. Selalu waspada dalam setiap kesempatan. (Red)