Tanjungpinang, KepriDays.co.id – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, menggelar lomba menulis pantun pemilu. Kegiatan ini mengangkat tema Pemilu Santun Lewat Pantun.
Ketua Bawaslu Tanjungpinang Muhamad Zaini, menjelaskan kegiatan tersebut merupakan upaya memperkuat partisipasi semua pihak dalam pengawasan pemilu. Selain itu juga meningkatkan partisipasi pemilih dan menciptakan pesta demokrasi yang bermartabat, damai dan santun.
“Pantun merupakan kearifan lokal budaya masyarakat Kota Tanjungpinang, kami harapkan semua pihak berkomitmen untuk berpolitik dan berkampanye secara santun melalui pantun,” tegas Zaini.
Zaini mengemukan peserta terdiri dari pelajar, mahasiswa, peserta pemilu/partai politik/DPD/Capres, penyelenggara pemilu, dan masyarakat umum.
Masing-masing peserta diwajibkan menyerahkan atau mengirim lima pantun kepada panitia, yang telah dimulai tanggal 19 Januari dan paling lama diserahkan kepada panitia, Jumat 25 Januari 2019. Karya pantun dapat dikirimkan melalui email [email protected], atau via whatsApp Panitia 0822 8809 5453 atau 0813 6416 2232.
Bisa juga mengantarkan langsung ke Kantor Bawaslu Kota Tanjungpinang di Kompleks Bintan Centre Blok.C No.14-15 Pukul 08.00-16.00 Wib. Sekaligus menyertakan fotocopy KTP atau Kartu Pelajar/Mahasiswa.
Dewan juri terdiri Bawaslu Kota Tanjungpinang, Bawaslu Kepri dan Lembaga Adat Melayu (LAM) Kota Tanjungpinang yang akan menyeleksi dan mengkaji pantun-pantun tersebut dalam beberapa kriteria penilaian.
Maryamah Komisioner Bawaslu Kota Tanjungpinang sekaligus Ketua Panitia menjelaskan, bahwa 10 besar peserta panitia akan ikut audisi pada 27 Januari. Peserta terbaik 3 besar diundang pada hari puncak kegiatan pada 28 Januari 2019, sejalan dengan kegiatan Bawaslu Kepri yakni pembukaan acara Rapat Kerja Daerah se-Kepri, yg dihadiri oleh seluruh bawaslu kab/kota dan Panwaslu Kecamatan se-Kepri.
Dan penyerahan penghargaan Bawaslu Kota Tanjungpinang kepada pemenang lomba pantun diberikan langsung oleh Ketua Bawaslu RI.
“Kami berharap pelajar dan mahasiswa, peserta pemilu, penyelenggara serta masyarakat umum dapat mengirimkan pantun terbaiknya”, ujar Maryamah
Output karya pantun tersebut akan dibukukan, dengan judul “500 Pantun Pemilu”, sehingga menjadi referensi semua pihak, menjadi rujukan pantun pemilu bagi Bawaslu Kabupaten/Kota se-Indonesia dan Bawaslu RI, dan bahkan menjadi dokumen sejarah dalam kepemiluan di Tanjungpinang yang mengangkat local wisdom Kepulauan Riau.
“Di masa mendatang, para penyelenggara pemilu, peserta pemilu, dan masyarakat akan mengetahui bagian terpenting dalam memperkuat pengawasan kepemiluan melalui budaya pantun yang diselenggarakan Bawaslu Tanjungpinang,” katanya. (*)