Tanjungpinang, KepdiDays.co.id – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Tanjungpinang akan meluncurkan buku 500 Pemilu, baik pemilu legislatif maupun Pilpres.
Hal ini disampaikan Ketua Bawaslu Kota Tanjungpinang, Muhammad Zaini, di Kantor Bawaslu Kota Tanjungpinang, Bintan Center, Rabu (23/01/19).
500 pantun tersebut adalah pantun-pantun yang diseleksi Bawaslu Kota Tanjungpinang dari para peserta lomba pantun yang dilaksanakan Bawaslu Tanjungpinang. Lomba terdiri dari beberapa katagori yang di tentukan panitia.
“Masing-masing pesrta diwajibkan mengirimkan 5 (lima) pantun yang isinya sesuai tema yang telah di tentukan,” ungkapnya.
Pantun-pantin tersebut berkaitan dengan himbauan agar menghindari ujaran kebencaian maupun ikut-ikutan mempublikasikannya tanpa ada pertanggungjawaban serta mengantisipasinya
Juga terkait bagaimana peran masyarakat dalam meningkatkan partisipasi dan agar menyadari akan hak-haknya sebagai warga negara untuk datang ke TPS. Kemudian peran pengawasan masyarakat mulai dari tahapan kampanye hingga pemilihan di TPS peran pemilih pemuka, peran perempuan, Teran RT dan RW untuk menganjurkan ke TPS.
Nanti, lanjutnya, dari keseluruhan pantun yang masuk, dipilih 10 yang baik, dan mengerucut menjadi 3 (terbaik) yang akan mendapatkan tropi, piagam, dan penghargaan dari Bawaslu,.
“Penghargaan akan diserakan langsung oleh Ketua Bawaslu Kepri yang disejalankan dengan agenda Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Bawaslu se-Kepri,” terangnya.
Karena Kota Tanjungoinang ini memang sudah dikenal sebagai Kota Pantun, jadi buku tersebut akan menjadi referensi seluruh Bawaslu se-Kepri, bahkan sebagian Indonesia.
“Juga menjadi referensi Bawaslu seluruh Indonesia, dan Bawaslu Pusat. Ketua Bawaslu pusat cukup care akan hal ini, karena pantun yang merupakan budaya Melayu miliki nilai-nilai yang menggambarkan kebudayaan melayu yang santun,” bebernya.
Ia berharap dengan kegiatan ini dapat meningkatkan partisipasi penyelenggara pemilu, partai politik, kontestan, dan masyarakat secara umum demi mewujudkan pemilu yang aman, nyaman, dan damai.
“Sekaligus kita mengangkat kearifan lokal, dimana Kota Tanjungpinang sangat kental dengan budaya pantun yang mengandung pesan-pesan dan nilai yang dapat kita tangkap berkaitan dengan pemilu,” pungkasnya. (Munsyi Untung)