Tanjungpinang, KerpiDays.co.id – Sebanyak 260 guru mendatangi kantor Gubernur Kepri, Senin, (11/03). Mereka terdiri dari 100 orang guru dari Tanjungpinang, 80 orang dari Bintan dan 80 dari Batam.
Kedatangannya sebagai bentuk unjuk rasa menuntut hak mereka. Ada tiga tuntutan yang disampaikan. Pertama, tunjangan kinerja 13 dan 14 pada tahun 2018, dan tunjangan kinerja pada Januari dan Februari.
“Tunjangan kinerja 13 dan 14 kami tidak menerima. Sementara untuk tenaga struktural dan tata usaha menerima,” kata I Made Kustiana, salah satu perwakilan guru.
Kedua, mereka menuntut tunjangan sertifikasi guru pada tahun 2018. Biasanya uang sertifikasi dibayarkan per triwulan.
Namun pada triwulan ke 4 yang seharusnya dibayar pada Desember 2018, ada sekira 500 guru yang belum dibayar dengan alasan tunda bayar.
“Apa alasannya hanya 500 guru yang belum dibayar. Kami sudah mediasi dengan Dinas Pendidikan Kepri, dan info yang didapat, uangnya tidak ada, dan akan dibayarkan melalui tunda bayar, namun tidak dijelaskan kapan,” terangnya.
Kemudian yang ketiga, menuntut tambahan Penghasilan (Tamsil) kepada guru yang belum sertifikasi pada tahun 2018, yang seharusnya dibayarkan setiap bulan. Sehingga setahun dibayarkan 12 bulan.
“Namun pada 2018 hanya dibayarkan dua bulan,” bebernya.
Menjawab tuntutan ini, Wakil Gubernur Kepri Isrianto mengatakan, pemerintah Provinsi Kepri sebelumnya mengalami devisit yang cukup besar, jadi tentu ada yang dibayarkan bertahap. Namun Isdianto belum dapat menjawabnya karena semua akan dijawab Gubernur besok harinya.
“Besok sekira pukul 08:00 di lantai 4 kantor Gubernur kita adakan pertemuan lagi, yang dihadiri Gubernur, DPRD dan petinggi Kepri, ” kata Isdianto.
Wartawan: Munsyi Untung
Editor: Ikhwan