Karimun, Kepridays.co.id – Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Tanjungbalai Karimun bersama Bupati Karimun, Aunur Rafiq melepas ekspor 45 ton bungkil kelapa asal Kundur ke Malaysia, Rabu (20/3/2019) siang.
Adapun yang menjadi eksportir perdana yang melakukan ekspor bungkil kelapa dan air kelapa yakni PT Saricotama Indonesia yang terletak di Kecamatan Kundur, Kabupaten Karimun.
Pada kesempatan ini, Kepala Karantina Kelas II Tanjungbalai Karimun, Priyadi mengatakan bahwa sebelum dilakukan ekspor, pihaknya telah melakukan monitoring untuk menjamin keamanan kesehatan pangan layak dikonsumsi.
“PT Saricotama ini kan memproduksi bungkil dan air kelapa dalam bentuk pres, jadi kita jamin kesehatan supaya nanti aman kemudian layak dikonsumsi dan terstandar sampai di negara tujuan,” kata Priyadi.
Priyadi menyebut, jaminan agar bahan pangan yang diekspor terstandar merupakan tugas dari Kantor Karantina sehingga mencegah terjadinya penolakan ekspor dari negara tujuan.
“Karena kalau yang dieskpor tidak terstandar ada penyakit maupun tidak layak konsumsi, tentunya ada penolakan dari negara tujuan, ini kan harga diri bangsa dan kita berusaha agar itu tidak terjadi,” ujarnya.
Ia juga mengatakan bahwa untuk tahun 2017 PT Saricotama Indonesia mengkespor bungkil kelapa sebanyak 36 ton perminggu, sementara itu untuk tahun 2018 naik menjadi 43 ton, dan tahun 2019 ini naik menjadi 45 ton perminggu.
Melalui ekspor ini, Priyadi berharap aktifitas ekspor dari komoditi lain dapat meningkat. Dirinya juga menyampaikan Karantina siap membantu eksportir yang ingin melakukan kegiatan ekspor.
Sementara itu, Bupati Karimun pada kesempatan tersebut menyampaikan terima kasihnya kepada Karantina pertanian yang mendorong akselerasi ekspor komoditi kepala berupa bungkil dan air kelapa di Kabupaten Karimun.
Menurutnya dengan adanya dorongan akselerasi ekspor seperti ini akan mendorong ekportir bisa melakukan ekpansi ke depannya agar lebih besar lagi.
“Ini memberikan motivasi dan dorongan kepada komoditi yang lain, seperti nanas pisang dan rumput laut. Mudah-mudahan ada eksportir yang bisa kita sondingkan,” ucap Rafiq.
Selain itu dikatakan Rafiq, pemerintah daerah berkomintmen membantu para petani agar bahan baku ketersediaan tersedia dengan baik. Hal ini dapat dilakukan dengan pengembangan bibit unggul, bantuan bibit dan pupuk.
“Sehingga para patani ini dapat terayomi,” ucapnya.
Wartawan: Sari
Editor: Ikhwan