Pimpin Upacara Hardiknas 2019, Syahrul: Kita Masih Dihadapkan Masalah Guru

Tanjungpinang, KepriDays.co.id – Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tahun 2019 dilaksanakan upacara bendera di Lapangan Pamedan dengan pembina upacara Walikota Tanjungpinang, H. Syahrul, Kamis (2/5).

Syahrul dalam hal ini membacakan amanat tertulis Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Muhajir Effendi. Syahrul menyampaikan tema Hardiknas tahun 2019 adalah “Menguatkan Pendidikan, Memajukan Kebudayaan”.

Tema ini mencerminkan pesan penting Ki Hajar Dewantara terkait hubungan erat pendidikan dan kebudayaan dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang syarat nilai dan pengalaman kebudayaan guna membingkai hadirnya sumberdaya manusia yang berkualitas, demi terwujudnya Indonesia yang berkemajuan.

“Kita tidak dapat menutup mata terhadap berbagai keterbatasan yang masih ada dalam proses pembangunan pendidikan dan kebudayaan di tanah air, dimana kita masih dihadapkan dengan kompleksitas masalah guru dan tenaga pendidikan,” kata Syahrul.

Masih dijumpai kasus-kasus yang tidak mencerminkan kemajuan pendidikan, betapapun pemerintah senantiasa responsif dalam memecahkan masalah-masalah tersebut selaras dengan paradigma pendidikan.

Anggaran pendidikan nasional sekitar 63 persen di kelola daerah. Karena itu perlu diingatkan agar daerah lebih aktif dalam memanfaatkan dana APBN baik DAU maupun DAK dengan memperhatikan kualitas pemanfaatan untuk program-program prioritas, serta APBD yang menjamin anggaran pendidikan minimal 20 persen.

Melalui momentum Hardiknas, Syahrul mengimbau untuk para hadirin agar konsentrasikan segenap potensi pendidikan nasional yang menitikberatkan pembangunan SDM yang dilandasi karakter yang kuat, ketrampilan dan kecakapan yang tinggi, sehingga mampu menjawab tantangan perkembangan zaman yang kompetitif.

Syahrul juga memberikan penghargaan dan penghormatan setinggi-tingginya kepada insan pendidikan dan kebudayaan di seluruh penjuru negeri, terutama kepada para pendidik dan tenaga kependidikan di semua jenjang.

“Para pegiat paud, pegiat literasi, para tokoh agama, wartawan, dan memberikan inspirasi, membuka jalan terang masa depan anak indonesia agar menjadi manusia cerdas berkarakter kuat,” katanya. (*)

Editor: Roni

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *