Tanjungpinang, KepriDays.co.id – Adalah Soise Sihotang, pria berumur 35 tahun merupakan peserta Khitaman Massal tertua yang dilaksanakan Polres Tanjungpinang, PWNU, PCNU, Baznas, MUI Kepri, GP Anshor Dann Banser, di Ponpes Al Kausar, Rabu, (10/07/19).
Dia adalah seorang muallaf yang ikut sebagai peserta. Soise tidak merasa sungkan, walau ia terlihat paling tua dibandingkan peserta lainnya. Karena rerata peserta lainnya adalah anak-anak.
“Umur saya (35) jalan 36, Saya menjadi muallaf dua bulan yang lalu. Jadi baru disunat,” katanya.
Ia sempat menceritakan keingintahuannya/rasa penasarannya terhadap Islam kira-kira 10 bulan yang lalu. Karena belum kenal dengan para kiyai dan ustadz, sehingga ia berdialog dengan temannya yang faham Islam dengan baik.
“Teman saya itu namanya Amri, kira-kira umurnya 40 tahun, Karyawan swasta. Dua hari saya berdialog dengannya, saya merasa sudah mantap untuk menjadi muallaf,” kata Dia.
Sementara itu, Pengasuh Pon Pes Al Kautsar, Kiyai Muhammad Supeno mengatakan khitana massal selain membantu masyarakat, juga ada manfaat lainnya yang kita lihat.
“Kalau khitan ramai-ramai, rasa takut berkurang, sehingga memunculkan rasa keberanian. Contoh saja, puasa sendiri rasanya kurang semangat, tapi kalau puasa Ramadhan, karena semua melaksanakan, akan berkurang rasa lapar dan haus, serta tambah semangat,” ungkapnya.
Adapaun khitanan massal tersebut bersempena HUT Bhayangkara ke-73 Polres Tanjungpinang. Kegiatan itu diikuti 40 peserta.
Kapolres Tanjungoinang, AKBP Ucok Lasdin Silalahi, saat menyambangi anak-anak yang dikhitan mengatakan, kegiatan tersebut bekerja sama dengan Pondok Pesantren Al Kausar, PWNU Kepri, MUI, Baznas Kota, GP Anshor dan Banser.
“Saya mengucapkan terima kasih, di HUT Bhayangkara ke 73 ini, masyarakat membangun pola kerjasama pada sunatan masal ini. Ini bahagian dari rangkaian kegiatan HUT Bhayangkara ke-73 pada 01 Juli,” kata Ucok.
Adapun tim dokter yang ikut langsung selain dari tim dokter dari Kepolisian, juga ada dari PWNU (dr Syamsu Rizal) , dari PCNU, dari Baznas.
“Kami mengucapkan terima kasih, karena terselenggaranya kegiatan ini tidak terlepas dari peran masyarakat, khususnya Ponoes Al Kausar, dan yang lainnya, ” ucapnya.
Sementara dr Syamsu Rizal menam ahkan bahwa, tugas kita adalah mensyiarkan, seoergi pesantren, bukan hanya pendidikan dan dakwah saja, tapi juga ada ekonomi, sosial, kesehatan dan sebagainya.
Artinya kita ini semua punya tanggung jawab. Seperti juga pak DR Riawanto (Kepala Cabang Pusat Ikl kubasi Bisnis Syariah) dari MUI Kepri, sebagauli ahli ekonomi, punya kewajiban untuk membangun ekonomi umat,” katanya sambil menunjuk kearah DR Riawanto.
“Jadi sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak manfaat kepada sesamanya,” pungkasnya
Wartawan: Munsyi Untung
Editor: Ikhwan